icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Naura Sang Pewaris

Bab 2 Perang Mantan Suami Istri

Jumlah Kata:1793    |    Dirilis Pada: 08/11/2022

pat ini selalu sangat ramai, apalagi hari minggu. Para pedagang makanan dan minuman keliling bersemangat mencari nafkah menjual jajanan murah dan enak. Di sudut taman

ke tempat kumuh kayak gitu. Gak level dengan gaya hidupnya, yang serba wah. "Tempat ini banyak polusinya, bau asap!" Desiana mengambil kipas, membuang udara tak sedap dari asap pembakaran sampah. "Lihat!" Desiana terkejut, Regina apalagi. Edoardo Vargas berjalan menghampiri gadis berhijab. Dia Naura. Edoardo Vargas. memegang kepala Naura. Naura tersenyum. Tidak marah. "Kenapa kak Edoardo ke situ. Cewek itu...apanya pakai hijab, di pegang-pegang mau. Hih dasar muna! Apalagi itu, anak-anak gembel itu... dekat-dekat kak Edo!" Desiana tak sadar membuat Regina panas Regina diam. Hatinya mendidih. "Apa mereka pacaran?" "Tutup mulutmu!" Regina tak tahan. Matanya merah, mau menangis, terbakar cemburu. "Regina... Sorry...sorry... Jangan marah...oke...iya...aku salah sangka, oke...umm mungkin cewek itu masih saudaranya...atau dia anak pembantunya... Iya...dia cocok jadi anak pembantu!" Desiana bingung. Salah ngomong dari tadi. "Kita pergi!" Regina menutup kaca mobil. "Regina... Jangan marah ya!" "Tidak!" Regina kembali santai. Dia sependapat dengan Desiana, cewek itu pantasnya jadi anak pembantu, Edoardo tidak cocok dengannya. Ngga level. Regina menghibur dirinya sendiri. "Kita cari makan!" "Makan lebih baik daripada nggak makan!" Desiana tertawa senang. Dia memang sudah lapar. Mereka pergi dari tempat itu. Regina tersenyu. Desiana tak jaga bodi hobinya makan "Tak guna kamu diet, detox, akupuntur... kamu tetap jadi gendut. Gak ada biaya lagi! Tidak ada biaya!" Regina mengomel. Dia selalu mendukung Desiana itu melakukan diet ketat, fitnes, ikut program pola makan. Supaya Desiana langsing. Biaya di tanggung Regina. Hasilnya Desiana tetap gendut. Regina merasa rugi. Desiana tertawa, "Aku pilih makanan sehat, nih ada di menu!" Desiana membela diri. *** Di taman, "Sudah sore! Aku mau pulang!" Naura merapikan buku-buku yang di gunakan anak-anak tadi. Edoardo membantu Naura mengumpulkan buku, memasukkan buku-buku itu ke dalam tas, lalu memasukkan tas itu ke dalam troli. "Anak-anak itu meninggalkan buku-buku ini di sembarang tempat!" Edoardo menggerutu. Naura tertawa. "Sabar aja. Nanti juga mereka berubah!" Edo kagum. Naura baik banget, sabar juga. Edoardo mendorong troli buku, mengantar troli itu ke rumah kost Naura. Setelah Edoardo pergi. Naura pulang ke rumah nenek. Edoardo tidak tahu rumah nenek Naura. **** Rumah Dinas Walikota,_ "Ini tentatif kegiatan besok" Nyonya Helsa menyerahkan kertas berisi jadwal kegiatan suaminya. Dia berperan sebagai sekretaris pribadi suaminya. Acara jumat bersih di kelurahan Pasar Baru, pukul 07.00 -10.00". Nyonya Helsa membacakan jadwal kegiatan. "Nasi kuning bungkus daun nenek Naura 300 bungkus sudah di pesan!" Kata nyonya Helsa lagi. "Itu yang penting. Poinnya adalah ketemu ibu Fauzia dan Naura!" Kata tuan Ricard. Sudah lama dia ingin bertemu mantan mertuanya itu. "Lurah, ketua Rukun Tetangga, ketua Rukun Warga , Pengurus Masjid, Remaja Masjid, ibu-ibu Posyandu, Ibu-ibu pengajian, Satpol Pamong Praja, Pemadam kebakaran, Dinas kebersihan...sudah di undang semua...!"nyonya Helsa membacakan undangan. Tuan Richard mengambil buku daftar nama undangan. Dia menambahkan nama baru di daftar undangan. "Aku menambahkan guru-guru di sekolah dasar!" Nyonya Helsa mengangguk. Harusnya para guru di sekolah terdekat di undang juga. Richard tidur, sedang istrinya masih berbenah menyiapkan pakaian suaminya untuk 4 acara besok. Dia menyiapkan Suplemen Vitamin. Sarapan Sehat untuk suaminya. Besok, bapak walikota Sholat Jumat di pinggiran kota dekat Tempat Pembuangan Sampah, Makan siang dengan warga disana 1000 bungkus nasi, senam sehat Lansia. Pembukaan MTQ di kecamatan. Selesai. Nyonya Helsa lega, jadi sekretaris suaminya muatnya, ikutan sibuk. Bahkan lebih sibuk dari walikotanya sendiri!"_ *** Di Rumah Mewah Rebecca,_ Besok acara lomba puisi tingkat Sekolah sekota S. Ini rincian acaranya, Boy Ryan, suami Rebecca berperan sebagai manager. "Bacalah!" "Aku malas baca!" Rebecca memejamkan mata. Wajahnya pakai masker lumpur. Boy Ry

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka