icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Gairah Semu

Bab 3 Penolakan Dara

Jumlah Kata:1094    |    Dirilis Pada: 07/11/2022

. Tidak ada sedikitpun terdengar suara orang berbincang. Bi Lastri yang setiap hari selalu s

rat syarafnya yang beberapa hari ini menegang sembari menikmati 'Playlist' lagu-lagu me

agi berjuang sendiri membangunkan senjata pusaka milik suaminya yang mati suri. Ala

lan hatinya bahkan kadang-kadang sampai terbawa sampai pagi. Sepertiny

suaminya memberikan reaksi. Tetapi hari ini ia benar-benar tampak sangat malas melakukan apapun. Dara seakan sudah tidak p

tiga bulan ini ia sama sekali belum pernah memberi nafkah batin untuk istrinya. Dan itu rasanya sangat menyiksanya. Terlebih malam ini ia melii

ini ia sudah sibuk membongkar celanaku, mengusap dan mengulum, berusaha membangunkan kejantananku yang beberapa bulan ini mati su

gan matanya tampak erat m

berkata dalam hati, "mudah-mudahan istriku dapat memaklumi kelemaha

tengah terpejam menikmati nada dan alun

M

t, lalu perlahan memutarkan kepala dan menoleh ke arah suaminya. "Apa?" ia menjawab panggilan suaminya itu dengan acuh tak acuh. Sebentar kemud

ntur. Ia memahami kejengkelan hati istrinya, bahkan sebagai suami, ia merasa

cara normal, tetapi ..." keluh Guntur, terdiam sesaat sembari kembali membuang napasnya dan kembali berucap pelan, "punya

sangat malas untuk merespon percakapan suaminya itu. Ia tetap memejamkan ma

berusaha mencari informasi untuk mengatasi masalah Papa ini, semoga Gandi secepatnya mendapatkan infor

. Suaranya terdengar pelan, seakan memelas belas kasih dan peng

g aku tidak akan mengusiknya lagi! Aku tunggu sampai Papa sembuh saja! Aku sudah capek!" ucap Dara ketus, me

r ini benar-benar melukai perasaannya sebagai lelaki. Guntur hanya dapat meredam rasa sakit yang nyelekit dalam hatinya.

encoba untuk melingkari tubuh

iak membentaknya sembari mendelikan matanya yang bulat dan bening itu, "Papa tidur di kamar saja!" tolak Dara seraya menekan sikutnya ke dada

engusir

ta, "Untuk apa tidur berdua, jika Papa tidak bisa menunaikan kewajiban? Percuma, 'kan? Lebih ba

pedas sudah merobek hatinya. Tetapi, tidak ada yang dapat ia lakukan selain bersabar dan

napasnya panjang berulang kali,

ua belah telapak tangannya ke udara, lalu berucap pasrah, "ya sud

ergeletak di sisinya dengan gerakan yang pelan tanpa semangat. Melihat Dara benar-benar tida

sofa ruang tengah, perjalanan menuju ke ka

ang menghantam pernikahannya sangat berpengaruh terhadap kualitas hidupnya, kehidupan rumah tangganya denga

di villa miliknya, Dara sudah siap untuk menyerahkan semua miliknya, tetapi kala itu Guntur sanga

ng gagah seperti sebelumnya, tetapi harapannya pupus. Segala obat dari racikan kimia sampa

nggeram hanya terdengar dari dalam kepalanya saja, bergemur

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka