Misteri Villa Mawar Merah
k bergerak sama sekali. Raya tersentak kaget, dia lang
sok bergaun merah itu sudah berdiri di atas tangg
r
hampir saja terjatuh. Dia memberonta
a lembut ini ter
alu terbelalak
lepas pelukan dan wajahnya memerah karena malu. Tapi, hati Raya masih ketak
seperti sudah berlari kiloan meter. Seraya mengoyakkan badan R
ang pake baju merah, kayak kuntilanak tapi kalau itu paken
hak-bahak. Dia anggap itu
ak Ares dan tinggal di sini, gak ada makhluk
terhibur. Raya masih gemetaran, sebentar-sebent
aku lihat ada ART pake baju putih tapi dari kewanitaannya keluar darah banyak banria itu mencoba mengusap-usap tangan Raya yang dingin, sen
ng baru saja masuk Vi
renge
itu sudah membuat detak jantungnya lebih cepat dari biasanya. Kem
Ares dengan erat dan m
ngga," ungkap Herdi. "Siapa dia? Atau cuma halusinasi aja, s
lalu dia bergegas membawa
itu barusan berdiri
erisik, ini sudah
berkeringat dingin dan bibirnya gemetar, bahkan kulitnya terasa dingin seperti e
a agar lebih hangat. Ia berkata," Sekarang kamu
h gemetar, lalu matanya berderai-derai h
pergi jauh,
gat suami yang selalu dia tunggu-tunggu. Bibir Ares yang menyungging
but. "Kalau ada apa-apa, tinggal teri
diselimuti kain tebal yang hangat. Ares memb
ya mau mengerjakan tu
a balkon lantai dua ada seorang wanita yang sedang berdiri tegak.
lagi ngapain di
etelah itu dia menghilang. Ares kepanikan lalu angin dingin dari arah k
l Herdi yang sedan
lagi di balkon lantai dua," u
i sedang menggotong meja di lantai utama. Kenin
ya, Pak?" T
mewah di mana terdapat banyak lemari yang berisi buku. Ares menduduki kursi putar
emu sama Mama? Apa
buat bayar kuliah dia. Tapi, jujur saja saya khawatir dia yang kena, bu
Dia mengusapnya berkali-ka
diri. Mama sudah keterlaluan dan saya gak pernah diperlakukan seperti anaknya. Ini yang an
ya tahu kisah itu," sambung He
masih harus saya cari identitasn
r
gegas mencari penyebabnya, seraya membuka jendelanya dan
gi jendelanya,
ihat sepatu merah tergeletak di lantai. Setelah berhasil menutup jendela, dia bergegas ke luar. Ares merelak
" Gumamnya. Lalu, dia kembali lagi ke
a terbelalak melihat sepatu merah.
aja dulu, tapi tetap jaga diri, kalau ada yang teriak minta
sepatu merah itu di dalam laci lemari lalu menguncinya rapat-rapat
g jarang dia singgahi, kemudian menya
a-siapa di si