Istri yang Direndahkan
a kerjanya. Di kantor, semua orang selalu baik pada Dira, mengingat ia adalah wanita y
mu sudah cuti?" tanya Intan ya
itar 2 bu
ap biaya
ormal dan nggak pakai operasi," harap Dira, karena uangnya sud
erti dulu?" tanya Intan yang langsu
nya itu. Namun, jika tidak dijawab, ia takut Intan ja
mang jarang mengerjakan pekerjaan rumah, dan sejak Mas Haidar di rumah, aku meras
nget, sih!" puji Intan sembari menepuk
mi seperti Mas Haidar." Dira terse
i Dira adalah seorang pengangguran. Sudah cukup keras beban Dira karena ekonominya yang serba kekurang
mang, ia sedikit tidak suka dengan sikap Haidar yang ingin menang sendiri dan masih tetap kekeh dengan pendi
ria berdiri di hadapan Dira dengan tatapan mata yang begitu di
isa saya bantu?" tanya Dira s
r
Dira, membuat wanita itu sedik
saya?" tanya Dira yang masih bingung deng
ya tunggu." Pria itu langsung pergi dari hadapan Dira. Wanita itu
nget nggak, sih?" ta
sikapnya begitu." Dira menata file tersebut dan memasuka
ih awal, malah dapat kerjaan tambahan. Waras?"
ng dengar kamu berucap begitu?" tanya Dira se
kalau begitu." Intan pun
lang bersama teman di kantor. Namun, ia juga selalu menolak hal itu, ia berka
up banyak juga. Sesampainya di rumah, ia melewati ibu-ibu yang sering berkumpul di dekat rumahnya. Dira s
at rumah sudah sangat rapi, bahkan ada makanan di meja,
amar menyambut istri y
awain." Suaminya langsung membawakan tas Dira dan menaruhnya
tanya Haidar yang sudah t
sama sekali nggak ada belas kasihannya. Ping
erasa sakit hati jika Dira membahas soal pekerjaan. Ia langsung m
mbil, nggak?" tanya Dira yang men
nya Farel yang tengah m
suaminya dan membant
tahu keberuntungan kamu di sana." Dira tersenyum sembari berusaha
senyum kecil dan mengus
kontrakan kita berantakan kalau kita berdua kerja. Malu kalah semisal ada yang datang kemari dan melihat rumah
aanmu. Aku selalu bilang kamu kerja di rumah, tapi mereka kayaknya masih terus m
u ngedumel terus, ntar kebawa sampai anak kit
usap perutnya agar anaknya tid
lancer kok, jadi ada sedikit lah biaya untuk kita. Jangan terlalu mendengarkan omongan orang lain
aidar mengusap perut Dira dengan lembut, dan mencium calon buah hati
ng membuat mereka berdua langsung saling menatap dan pergi ke depan. Namun
kemari?" tanya Haidar