Wanita Milik Pewaris Tunggal
ake up. Dua wanita perias itu menarik diri u
n dirinya di cermin. Ia sangat terpesona dengan wajahnya yang jau
Ava seraya berputar-
he
ikan diri untuk menoleh dan ternyata pria penindas itu sudah ber
-tu
n datar sambil mengulurkan
gan Sean. Di dalamnya ternyata berisi sepa
ang sepatumu y
atu yang sedang ia kenakan saat ini ada
h Ava. Jujur ia sempat meneguk ludah saat tadi pertama kali melihat penampilan baru
epat! Lel
Sean terus mengoceh seperti
nya. Ia pun beranjak, tapi karena memang Ava tak
alannya!" Sentak Sean
ya
tak sengaja tersandung dengan kaki yang lain. Akhirnya,
t jantungnya seperti berhenti berdetak beberapa
ang dan berisi. Wangi parfum masku
mu akan mengendu
e
beranjak dari pelukan Sean. "Ma-maaf,
u saja menyusahkan ku!" Gumam S
, ia sangat malu sekali jik
tarik oleh Sean. "Ayo tikus
kewalahan, hampir saja ia kembali jatu
. Terus saja menarik lengan Ava, hingga mereka m
idak dengan Sean, lelaki itu terus berjalan deng
erganggu oleh tatapan aneh d
u
tur sesuatu, menyadari itu
liat depan!" Ucap Sean
nabrak dada bidang Sean yang
berdua dengan Sean dalama lift membuat perasaan Ava tak karuan. I
pa?" Todong Ava d
n aktivitas, membuka jas yang ia k
ubuh bergetar. "Tuan anda mau apa?"
u pikir ak
a terasa hangat, jas Sean kin
engan tubuhmu!" Sentak Sea
ersemu, tak lama pi
sekali orang di bawah sini. Tentu saja Ava merasa beru
u! Ini semua hanya demi
iran masing-masing. Ava merasa canggung berada di samping
u colok
e
endengar perkataan Sean. "Duh, berarti
m-diam Sean mengetahui kal
lampu jalan. Suasana malam ini begitu indah dengan ta
di bawa kemana oleh Sean malam ini. Dirinya suda
atau yang akrab disebut manssion. Manssion hanya milik orang kaya,
an beruntung," batin Ava dalam hati, ia terus berdecak
a dilihat dari dekat, bangunan yan
menuju manssion tersebut, tubu
n, ho
ukakan pintu mobil. Walau kaget
mesra menaiki anak tangga. "Sandiwa
sama sekali tak tau kemana
sendiri, mata Ava semakin berbinar melihat isi di da
nya kamu suda
senyum hangat, di belakangnya terdapat beberapa wan
un?" Tanya Sean de
erbicara selembut itu. Tak ada na
k sakit! Mana ca
ney. Ini
an mesra. Ava menatap Sean, lelaki itu
mengalah mendek
te, nyonya.
a yang Sean lakukan. Kamu cantik sekali sayang!"
akasih
nggu mu!" Tiba-tiba saja Carolina mengandeng
langka yang baru kali ini ia saksikan. Neneknya terlihat
ang lain. Contohnya saja saat Sean membawa Jessica b
a sekali oleh neneknya. Hal itu m