Wanita Milik Pewaris Tunggal
terus saja terus saja kepikiran tentang dari mana ia
satu yang mau meminjamkannya uang. Hanya tinggal satu harapan
a pergi
terlihat bengkak karena s
ja. Ava janji akan segera kembali d
amu dapat uang se
gi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan da
elalu dipermainkan oleh takdir buruk. Bahka
larut malam untuk memenuhi kebutuhan d
-obatan. Sebenarnya penyakit Ace sudah ada sejak lahir, tapi baru diketahui
uhan Ace hingga kini Ava lah yang banting tu
pku!" Gumam Ava sambil men
t kerjanya sedangkan motornya masu
ia menyadari sepertinya ada sese
tepat di depannya. Tak lama dua orang b
i, tapi karena panik tak sengaja kakinya ter
barusan turun dari mobil mem
tangannya terluka akibat
dan segera menyeret Ava untuk masuk mobil. Ava berusaha kabu
ng! T
ia
, om. Aku sa
s aja gadis cerewet itu,"ucap
s engga
mungkin mati. Cum
a lebih tangkas, sekejap mata kain bius sudah menempel di hidung nya dan tak
*
at perlahan kesadara
l, akhirnya
e
ar merendahkan membuat A
-ka
. Ucapan sombongmu itu!" Ava memutar bola mata malas,
i ma
a membuang waja
ak
membuatk
-tiba pintu terbuka, seorang lelaki masuk dan
tajam lalu menepis tangan sahabatnya. "A
erjadi? Lalu siapa wanita ini?" Ansel menatap sekilas ke arah
at. Tubuh tegap itu berjalan mendekati Ava, gadis y
ya ke kantor polisi!" Tubuh Ava merosot d
gu gadis tersebut. "Cantik." Tiba-tiba satu kata itu terb
emaram membuat Sean tak ter
Sean, sekilas ia terpesona. Namun, mengingat kelakuan Sean yan
ap seperti itu. Membuatku iri saja!" Cel
ar. Urusan kita belum seles
a itu karena aduan Ansel. Hingga siang in
sel pura-pura tak tahu dan m
. Ia bergidik ngeri jika membayangkan Sea
," lirih Sean. Ia duduk d
an terpaksa menurunkan egonya. Hari mulai beranjak siang, tapi ia belum
s miskin sepertimu hany
h uang ganti rugi dari Ava. Hanya saja ia se
rr
abli ke mejanya. Ava his ameliaht raut wajah S
elaki arogan itu melempem. Ia yakin j
lo,
.
i, n
.
a sadar ia tersenyum mendengar suara Sean yang mendadak lem
mu senyum-senyu
rapat. Ia meruntuki diri
memperhatikan Ava hingga gadis itu sal
g butuh uang untuk biaya adi
ak. "Dari ma
s kecil. Aku sudah bilang mud
ar. Tapi dengan satu syarat!" Sean melirik sekilas se
e
erdetak, keringat dingin tiba-
meni
roblem. Kamu cukup ganti keru
l
an kasar, dua pilihan
kan! Atau k