The Mystery of Love
harus mengantarku pulang. Belum lagi ketika melihat tatapan garang dari ayahku ketika kami sampai di rumah. Dia melaju begitu saja sete
muda di tengah malam. Aku hanya duduk di tepi ranjang sambil tertunduk, menerima omelan ayahku pagi itu. Kuakui aku memang melakukan kesalahan. Aku merasa terlalu lelah setelah sehar
aimana kalau sampai ada yang memperkosamu?! Bagaimana
enangkannya dan tidak terlalu kasar padaku. Aku tahu bahwa akan sangat percuma membela diri di saat seperti ini. Ayah hanya ing
terburu-buru membersihkan diri, mengenakan seragam, lantas melaju secepat mungkin menuju sekolah. Hampi
hatku yang tampak tidak terlalu rapi pagi ini. Biasanya akulah orang yang paling awal datang di
ampir saja terlambat." Aku menatapnya, dan dia hanya tersenyum sambil mengangguk ketika menyadari aku berha
rsama Bryan kemarin. Apa benar bahwa ka
satu orang yang paling mendukungku apabila harus melawan Bryan. Sekalipun biasanya dia mendapat peringkat ketiga setelah Bryan, d
ruhan itu. Tidak mungkin aku melanggarnya begitu
ng pelajaran sudah dimulai. Namun guru belum juga datang. Aku mer
li ini. Salah satu platform menulis mengadakan lomba cipta novel berdasarkan kisah nyata de
tidak tahu tentang lomba semacam ini. Aku memang sering menulis di beberapa platform khusus cerita fiksi. Selai
angkan apabila berbelanja dengan uang sendiri. Sejak kecil aku sudah terbiasa mandiri. Untuk lomba yang satu
ada salahnya mengikuti lomba itu
ata dan genre remaja. Entah kenapa itu memberiku ide untuk menulis kisah persainganku dengan Bryan. Aku berpikir, mungkin akan sangat menyenangkan apab
ah. Kubuat adegan awalnya menjadi sangat menarik. Beberapa kali aku keluar dari kamar hanya untuk mencar
apa adegan di sana. Mungkin akan sedikit melebih-lebihkan, namun sesuatu yang paling menyenangkan di sini
yang membuatmu sampai
ahwa aku sedang berbalas pesan dengan seseorang yang istimewa. Selama ini aku memang tidak pernah punya pacar. Mungkin akan menjadi sesuatu yang berbeda ap
nya sedang membuat nas
pa baris tulisanku di sana. Aku tahu bahwa ibuku selalu mendukun
ngikuti
ing menyenangkan selain mengikuti lomba cipta novel di sebuah platform yang terkenal. Platform ini s
rkanku fokus menyelesaikan pekerjaanku. Sepuluh bab awal i
u. Hanya tinggal menunggu sampai besok. Setelah diterima, aku akan rutin menulis setiap hari sebanyak dua ribu kata hingga ak