Mengejar Restu
an sampai ia tak kuasa memb
a, bagi Ginela, penolakan Harsha Jelita -anak pe
h, gak ada yang bisa gantiin
encang. Membuat semua pengunjung kafe itu menatap ke
rlu saling mengenal." Giyan berus
as
kamu kan yang menggoda Ayahku?
a, sebentar lagi dia akan menjadi ba
a mengucapkan satu patahka
sha meraih tas branded yang ia leta
dang Giyan yang terlihat menahan emosi. Dilirikny
itakdirkan untuk hidup bersama," lanjut
kamu, aku tidak akan menyerah begitu
buat dia jatuh cinta. Wanita cantik yang
Bu. Biar saya yang bayarkan," ucap se
nggalan. Saya bukan orang miskin seperti kamu," j
Giyan kesal. Namun berbeda dengan wanita yang memilikiIbu bagaimana?
dengan penuh kesabaran. Bahkan setelah di kuci
ya
ah
seseorang mengejutkannya. Dia
," balas
coba ngomong sama Kakak," lanjut Hasya,
t berpudar saat mend
ara aku, kalian harus
g, ini bukan
u. Hasya setuju kok kalau Ayah nikah sama T
, setidaknya salah satu dari anakn
aja sampai di rumah Ginela, sebelum pulang ke rumah, Giyan
an kamu pikirkan. Setuju atau tidak setuju, pe
gia karena sebentar lagi akan menikah dengan lelaki yang juga ia cintai. Namun
re," lanjut Ginela, sembari menc
ari calon ibunya, justru mengenal Ginela, ia sepert
pekarangan rumah Ginela. Setelah tak terlih
" tanya wanit
, Gine pamit masuk kama
i menikah deng
ke arah sang ibu. Bukan apa-apa, saat ini
ara besok, Bu.
ktu yang sama. Giyan duduk dan b
ah mohon sama Shasa, Shasa ga
ha
mah. Dia sengaja mengajak Shasa un
ak mau kehilangan kesempatan itu. Terlebih, sejak kehilangan
ng dia men
Shasa dan Hasya ikut serta," ucap Giyan saat mer
h!" Hasya memba
gan Shasa yang terliha
erah
s ikut, Ayah ga
Shasa memotong u
a berniat untuk mengancam. Namun lagi-lagi dia tering
g dari tempat itu, dia melakukan itu semua karena dia
mau itu
mpe pulang lebih dari jam yang sudah Ayah kasih tahu!"
ar b
pusat perbelanjaan. Giyan berada di sampingnya, dia menga
hari ini sayang,"
rin, aku gak cantik Mas
n cantik, sekarang luar
Ginela tersenyum, p
ukup ramai. Begitupun dengan Ginela. Namun d
Shasa?" tanya Gi
nikah aku yakin kok, dia pasti mau ter
balas Ginela lalu me
Giyan sengaja memanggil namanya, hal itu ten
u
as
kecupa
aku ya?" jawab Ginela manja,
lanjut Giyan yang membuat Gine
annya akan senyaman itu dengan G
yang dia tahu, Giyan adalah la
an, Giyan mulai m
anya Ginela yang
dia menempelkan bibir ke bibir. Ginela terkesi
a-M
tu, sungguh m