Wanita Kedua Wali Kota
a 19 tahun datang dengan wajah penuh kekecewaan sambil memberi
ah kepada seorang pelayan wedding organizer. Tampak sekali pria yang
aku!" gadis itu masih menuntut penjelasan dari sang ayah deng
rik lengannya dan melepaskan tangan sang gadis dengan
ba-tiba jatuh dan menetes membasahi pipi gadis
t ini. Ia sering mendapatkan bea siswa karena kepandaiannya. Hing
*
apa jam yang l
semua biaya kuliahmu semester ini,"
tabungan bea siswa yang saya miliki?" M
untuk mengambil semua tabungan yang kau miliki
aikan tersambar petir m
dibayarkan diawal semester. Selama belum membayar,
e
ang sesuai dengan apa yang dialami oleh Milea saat ini.
elonggaran selama dua bulan lagi agar kamu bisa melunasi biaya kuliahmu semester
senyum kelegaan di tengah buliran air mata kin
ki waktu dua bulan untuk meluna
lunasi dua bulan mendatang. Terima
oleh Milea sambil membawa selembar kertas
g ayah yang menangguhkan biaya kuliahny
*
ruh tabunganku dan menangguhkan biaya kuliahku?" Milea
ersiapan pernikahan Marchel, satu
ang tamu saja akan tampak lebih indah." Antony membe
itu tampak menuruti s
rbicara kepada Ayah." Milea b
sibuk dengan segala persiap
gelas di atass meja d
eng
ng ada di rumah Milea me
ap tajam Milea. Disusul oleh Amirta, ibu Milea yang segera berlari ke ruang tenga
ilea lirih dan lemah lembut. Mata Antony tiba-t
a menuju lantai dua, kamar Milea. Di ikuti oleh Amirta,
rta segera menutup pintu kamar Milea. Agar tidak ada o
k .
lesat ke wajah cantik Milea. Hingga t
dan langsung berlari memeluk M
nmu dan menangguhkan biaya kuliahmu?" Antony me
gang tangan Antony yang men
lea sudah merin
tuk menambah membayar biaya pernikahan Marchel, dia kak
ahku, Yah?" Milea merasa sesak se
i beban suamimu saja kelak. Lebih baik berhentilah kuliah. Aku tidak akan pernah mau membayar dan memberimu uang k
hmu. Kamu harus belajar lebih memahami aya
membanggakan orang tua Lea." Mi
enangis di persiapan acara pernikahan kakakmu sendiri. Di luar banyak orang, malu kala
nangis di hari pernikahannya." Amirta masih mengusap lembut ramb
Kamu jangan menangis lagi!" Amirta membantu Milea untuk be
menjawab apapun yang
ahinya, Milea selalu teringat kejadian mengenas
tapi hari yang naas untuk Kak Riana. Dia terpeleset ke jurang, hanya batang pohon tempatnya berpegangan waktu itu. Aku dan ibu meminta bantuan ayah untuk menolong Kak Riana tetapi d
ki-laki dibandingkan anak perempuan. Antony mengan
enunjukan kepada ayah, bahwa anak perempuan itu bukan be