My Troubles Maker
aat karna beberapa alasan, alasan pertama tentu saja seperti biasa, dia menemani ayah nya melakukan perjalanan bisnis, mengapa Aluna selalu turut serta,
nak nya membawa baju sebanyak itu, seperti ingin pindah kediaman. mereka akan berangkat besok pagi, yang arti nya t
una ketika melihat tiga buah
lalu ban
yang harus a
bahu acuh, menurut nya baju yang akan dia b
jam t
tidak sem
m, dengan wangi bunga mawar, lalu di lanjutkan dengan mandi susu, scrub dan lain-lain, sehingga tidak heran ketika seharus
tepat jam enam pagi, Aluna dan ayah nya sudah siap di bangku pesawat. Aluna sibuk memainkan game di ponsel nya, sedangkan ayah nya, tuan Meredith sedan
n ukuran raksasa, teknologi yang lebih canggih dan akan menjadi alat transportasi konglamerat kelas menengah ke atas, projek baru itu bekerja sama de
na?" tanya Meredith
" ucap Aluna, dia masih
rekan bisnis ku
ya, berw
ing adalah, stat
gar dia men
ertaut, apa inti dari topik yan
," jawab Meredith cepat, sebenar nya dia berniat menjodo
ingin menjodohkan
ang menghargai pilihan anak
Aluna tidur pulas, tubuh nya lelah sekali, lebih tepat nya lelah tidak melakukan apa apa. kesibukan nya memang tidak terlalu sibuk tapi bagi nya, itu sudah sangat sibuk. Ketika mereka mendarat di bandara, Aluna dibangunkan oleh Nei, mereka segera menuju mansion menggunakan mobil sport hitam yang sudah menunggu kedatangan mereka. Di per
m akan berganti, saking lama nya anak nya bersiap-siap. Aluna pergi ke Mereboat di antarkan oleh Nei, Nei memang sengaja berangkat bersama Aluna, karna Aluna tidak tau menau lokasi Mereboat berada, ini kali pertama dia kesini. Dia memang tidak terlalu hapal dimana saja perusahaan milik ayah nya. Bahkan dia sempat cemas jika ayah nya meninggal du
rang-orang penting lainya. Itulah target pasar mereka. Setelah memasuki perusahaan itu, para anak buah yang menyadari kehadiran Aluna segera sedikit menunduk, memberikan penghormatan kepada pewaris t
mereka naik lantai enam, lalu menuju ruangan rapat yang sudah sa
nya, tidak terkecuali Alpha. Aluna yang beradu pandang dengan Alpha sebenarnya sedikit ka
epat menyenggol tangan anak itu, kurang ajar sekali anak konglamerat dia suruh memotong babi. Aluna hampir tertawa mendengar penuturan