Dinikahi Pak Lurah
untah. Marwa yang merupakan temannya saat masa SMA dulu, kini merasa sang
a bertemu dengan teman masa sekolahnya dulu yang
ini. Marwa begitu syok dan priharin. Alhasil, gadis itu membawa Arumi tinggal di ko
Marwa menyodorkan sesuatu yang me
niat apapun, hanya seke
sembari menerima kanton
uka kantong kresek itu. Lima buah
ar? Tapi, aku ndak
ka memikirkan sesuatu yang bisa
nya ini. Namun, dugaan gadis it
ri lelaki, bisa saja kamu hamil. Ndak papa, Rum. Ada aku di si
jadi sahabat. Sebenarnya, sejak awal Arumi bercerita kepadanya,
a, toh. Anakku pasti akan menjadi anak haram." Arumi
kamu pergi ke kamar mandi dan periksa. Kalau ndak tau cara pakainya, cari t
ponsel. Itupun dia membelinya men
i mulai mengikuti langkah-langka
a supaya hal yang ditakutkan oleh d
. Tubuh Arumi bergetar hebat saat melihat lima tespack
lirihnya seak
cknya rusak. Aku
ndi pun kaget bukan main ketika mende
ama kamu." Gadis itu menggedor pi
ar dengan mata sembabnya. Dia meny
luar nikah. Aku ndak mau ada n
gsung merengkuh sahabatnya ke dalam reng
kenapa harus ditambah hamil di luar nika
embentak wanita muda yang
. Marwa mulai memega
aku. Ayo tatap!
kan apa. Hidupnya semakin hancur dan seperti
rtahanin. Apa aku harus mati dengan dia saja? Ak
l
elah Marwa layangkan. Dia hanya
u tega mau membunuhnya yang bahkan belum sempat melihat
ini ana
. Kamu bisa hamil harusnya bersyukur walau dengan cara yang salah. Hitung-hitung, ini
rumi. Tangannya yang bergetar hebat mulai tera
Nak. Ibu belum bisa menjadi o
ga ketika Arumi dengan perlah
i orang yang membuatmu hamil bertanggung jawab. Aku pastikan, an
dak membawa Arumi ke rumah sakit untuk meme
justru mendapat telepon dari tema
ke rumah sakit sendiri. Takut nyasar. Sebulan ini kamu ndak
as motor dengan Marwa yang membonceng wanita hamil itu. Sebab, Arum
refreshing." Arum
a sahabatnya ini sebenarnya berus
ih terdengar bergetar. Ingat, ada kehidupan di perutmu. Ibu hamil ndak boleh
angat beruntung ketika menda
a membalas kebaikanmu, Mar?" c
sudah lebih dari cukup!" kekeh Marw
jalanan, keduanya sudah
Sebenarnya dia juga ingin melanjutkan pendidikan. Namun, dia
ya sangat susah. Sebab, otak
ku mau ke ruang dosen sebentar. Nggak
wa bahkan sampai terhenyak. Di tengah goncangan hidu
u saja, ya. Aku pergi dulu. Assalamualaikum.
Mar. Waala
pun segera pergi ke taman yang
i. Namun, taman terlihat ha
h
sukses membuat Aru
l nyasar da
mbung