Malam Jahanam
tiba - tiba aku merasa bahuku digoyang - goyang disertai suara wanita mema
alangkah kagetnya ketika di dalam keremangan ca
e...!" ucapku terga
disusul dengan ucapan, "Selamat ulang tahun yang ke delapan bela
biasanya. "Terima kasih Mam. Aku malah lupa kalau hari ini ulang tahunku," ucapku berbohong. Padahal dari tadi sore a
an mengusap - usap rambutku sambil bertanya, "Kamu mau hadiah ap
nanti malah jadi seneng main jauh - jauh. Motor
us terang. Apakah kamu mau dibeliin
dah gak suka jam tangan lagi. Karena untuk
e yang harganya s
al sekalinya hilang pasti n
? Masa gak punya re
ku inginkan. Tapi buka
ali atau ke Singapura a
asain tidur sama
gen tidur sama
sama Papa, aku sering tidur dalam pelukannya. Terasa nyaman sekali. Tapi setelah
bo sama kamu sekarang. Mumpung Papa masih lama di luar k
amie mau tidur di sini?"tanyaku s
gaja mamie pakai untuk mengucapkan selamat ulang tahun padamu.
rang udah tengah malam gi
ambil tersenyum. "Mamie m
a M
lakan lampu tidur 2 watt itu. Lalu menunggu Mamie datang lagi dengan merebahkan d
a oleh mimpi - mimpi jahanam yang selalu membuat celanaku basah itu? Haruskah
at untuk membuka isi hatiku selama ini. Tapi apakah Mamie
engenakan kimono putihnya. Entah kenapa, aku jadi degdegan dibuat
ie sambil naik ke atas bedku. Lalu merebahkan diri di samping kir
lum pernah pun
annya ke balik kaus oblongku. Dan mengusap - us
makin degdegan. Karena baru sekali ini M
u itu... mmm... kamu bukan
t - amit. Ak
acaran? Belum nemu yang s
ang persis seperti Mamie dal
engan sorot heran, "Kamu nyari cewek yang seperti Mamie
kecil sampai sekarang aku sayang sama Mamie. Aku juga kagum sama
um sama mamie da
jangan marah ya. Aku hanya ingin
paling suka orang yang jujur, yang se
ikan Mamie dan gerak - gerik Mami
sering mimp
a M
ya sepe
uh dari ken
pi dicium s
ih jauh lagi
jauh lagi itu
ngatakan
ur aja bilang, apa yang perna
pagi harinya celanak
ubit pipiku, "Kamu mim
.. iy
bis
mimpi - mimpi itu tidak diundang.
ini punya papamu yang
nya Papa. Aku salah ya Ma
karkan lengannya di atas perutku sambil berkata lembut, "Kamu tidak salah Sayang. Kan mimpi itu tidak bisa
hening. Hanya elahan nafas Mam
sambil bertanya, "Terus mamie h
alam kebingungan. Tapi diam diam... ada yang
asakan ciuman bi
kalau Ma... Mamie gak
ambu