Malam Jahanam
kontolku yang masih berada di dalam liang memek
n pinggulnya sedemikian rupa, sehingga kontolku terasa seperti diremas -
” ucap Mamie, “a
kontolku perlahan - lahan. “Mam… ak
Mamie sambi
amie,” sahut
dengan tatapan dan s
ie !!!” teriak
ak juga kali. Nanti
yaa… ma
yataan cintamu berulang - ulang…
ngar ucapan cintaku? Apakah karen
hangat Mamie, sambil bergumam terus setengah berbisik, “Aku cinta M
engan bisikannya, “Kamu pikir mamie tidak mencintaimu? Kalau mamie tid
taiku?” tanyaku sambil meng
rambutku dengan lembut. Lalu menyahut perla
engakuan Mamie itu aku ja
m jahanam. Tapi dunia
wilayah dada dan kepalanya. Dan memberitahu trik s
erti trik dan titi
kembali kontolku sambil men
meremas toket kanannya. Maka mulailah aku merasakan sesuatu yang baru. Bahwa pinggul Mami mulai bergeol - geol
Sementara rintihan - rintiha
heeeep… entooootttttttt… iyaaaaa… iyaaaaa… entoooooooootttttttt… kontolmu luar bias
desah dan merintih, “Aaaaa… aaaaa Cheeepiiii… mamie
. Aku belum tahu harus berbuat apa, sehingga kubiarkan saja ko
ie terasa berkedut - kedut kencang. Disusul dengan memba
a di bibirku. Dan Mamie pun berkata perlahan, “Terima kasih ya S
sambil mengusap pipi Mamie ya
engannya di leherku, “Tapi kamu belum ejakulasi
adi lebih licin daripada tadi. Tapi bagiku malah lebih enak. Sehingga deng
ali Mam…” ucapku di tengah gencarnya mengentot i
sa - bisa ketagihan mamie nanti…” sahut
ap untuk melakuka
enak lagi… entot terus Cheeepiii… sambil jilatin leher mamie kayak ta
eh lidahku. Ketika aku sedang menjilati leher dan telinga Mamie, tangan kiriku pun giat meremas tok
edotan - sedotan kuat, sehingga Mamie semakin klepek - klepek dibuatnya. Meski mulai
oooh… Cheeeep… kontolmu memang luar biasa enaknya… oooooooh… entot teruuuuss Cheeeeep
malah semakin bersemangat untuk mengentot li
liuk dan menghempas - hempas ke kasur. Sehingga kontolku terasa dibes
berkata terengah, “Chep… mamie mau lep
sedang berada di de
s mempercepat entotanku. Ya… aku mempercepat ayunan kontol
nusia yang sedang kerasukan. Saling cengkram dan saling re
ra aku membenamkan kontolku sedalam mungkin, tepat pada saat kontolku s
oooottttttt… croootttttt…
erkulai lunglai. Dalam
pakan seumur hidupku. Bahwa aku sudah m
apa yang paling berharga, sementara aku telah mencurinya. Padahal Pa
a malam jahanam itu. Karena aku sudah merasakan s
ah Mamie mengajakku mand
mamie mandikan dahulu?” tanya
ng Mamie. Aku masih di SD
rang udah panjang gede gini. Sudah bisa nakalin memek mamie pula,” uc
kan juga mengocoknya. Sehingga perlahan
ngaceng lagi Chep. Emang ma
gaceng gini berarti masi
ah tiga pagi. Mendingan tidur aja, b
an tanggal
udah… selesaikan aja mandinya dulu. Kalau ma
iku persetubuhan ini adalah persetubuhan yang ketiga kalinya. Tak urung Mamie orgasme dua kali l
pertama kalinya aku tidur dalam pelukan Mam
k di atas bed, kulihat Mamie masih nyenyak tidur. Dan aku tak mau mengganggu
a piyama. Sementara Mamie masih tidur juga. Pad
utunggu Mamie
pasang pipinya, sambil berkata setengah berbisik, “Terima kasih Mam. Khayala
, “Dengan mama kandungmu aja belum pernah dipe
a M
bahagia?” tanya Mamie sa
bahagi
pi kalau Papa sudah datang, kita harus cari - cari kesempatan. Mungkin k
hya kapan P
epat dua hari, karena ingat kamu
ambu