TURUN RANJANG (Ibu Pengganti)
h menit saja, sehingga pukul setengah enam, Zidan pun sudah tiba di rumahnya. Laki
dari dalam. Zidan menyadari bahwa pintu itu dikunci. "Lho? Tasya ke mana
si yang berantakan. Mainan Ayra berserakan di lantai, piring dan gelas bekas makan b
Zidan pun berinisiatif untuk mencari Tasya ke rumah mertuanya. Di perjalanan, Zidan sholat
idan menyalami Pak Ardi y
an mau jemput Tasya dan
a dan Ayra ada
tapi Tasya belum pul
ya ke man
ar suara Zidan. "Tasya pergi sama teman-temannya. Buka
anya. "Memangnya Tasya ud
dah larang sih, tapi katanya dia bakal izin ke
. Tapi ngga
u, mending tadi nggak Bapak izinin. Buk, ibuk punya nomor telep
ebentar ibu cek dulu." Bu Last
*
Mereka berenam, ada Tasya, Angel, Lola, Snow dan dua o
nih perut gue ngelawak mulu dari tadi!" uj
Dari awal perkenalan mereka, Xavier memang sudah menunjukkan rasa sukanya pada Tasya, bahkan Xavier jadi ikut-ikutan menyukai apa hal yang disukai oleh Tasya supaya nyambung saat mengobrol dengan gadis
u suka ngelihat Tasya ketawa l
asya langsung mer
! Sok tahu lo!
an! Jadian!" Snow mengomando sambil bertepuk tangan,
g. "Sya, nyokap lo nelpon gue n
l dan menjauh sebentar untuk mengangkat
a, Sya?" Terdengar suara Zida
, iya aku pulang
n pulang. Saya nanyanya kam
jawab Tasya sambil menggi
sana, saya jempu
i, M
an itu lebih dahulu
h, nyokap gue udah nyuruh pulang," ujar T
padahal masih seru
ematian kakak gue, nyokap sama bokap jadi le
ya uda
pulang ya, Sya
asih. Gue ada yang j
ok atau gebetan lain?" ce
a ia masih belum siap jika teman-temannya itu mengetahui bahwa ia sudah menikah. "Hmm, kayaknya sepup
rhenti di hadapannya. Ia menatap Tasya dengan tatapan yang cukup
mereka kembali ke rumah Pak Ardi dan Bu Lastri dulu untuk menjemput Ayra. Setelah itu, barulah mereka pulang. Sepanja
tapi Zidan menahannya. "Tasya! Mau ke mana kamu?" ujarnya
... aku sakit pe
. Saya mau bic
Mas! Aku sakit
tegas Zidan lagi yang pada akhirnya
dap-hadapan dengan Zidan tapi T
aya marah sama kamu. Saya nggak s
asa takut sekaligus semakin merasa terpojokkan. Rasanya lebih menakutkan
ur begitu saja, meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan, bohong ke Ibu dan Bapak, tidak pamit ke saya, lalu nongkrong sama teman-teman kamu dari siang sampai malam, sampai lupa waktu. Kamu tahu tidak, sekarang ini kamu adalah tanggung jawab say
kepalanya. "Maaf, Mas.
menyadari bahwa perbuatan kamu ini salah. Percuma minta maaf