icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dendam yang Terpendam: Cinta Sang CEO Terhalang Takdir

Bab 3 Musuh dalam Selimut

Jumlah Kata:1059    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

untuk apa kau masih berdiri seperti patung disini. Aku akan masa

setelah sebelumnya terpaku mendengar

ya ke

na muda kembali, lalu putrinya bagaimana. Tapi Emma b

palsu terter

elayan, Emma mengusap air m

ta. Sungguh sebuah misteri, hampir satu tahun nona menghilang, semua upaya sudah dikerahk

kamarnya. Dengan tangan yang bergetar, ia b

ng ini masih hidup?

bu kota, banyak tamu dari lapisan masy

na dengan dagu tingginya. Pakaian yang terbuka tampakn

n gadis itu, semua

h yang paling kaya. Hatiku rasanya

u tidak akan s

ira. Anna selalu sangat l

ibu kota, meski para orang tua mereka kaya bukan berarti

perti apa itu? Club malam yang akan menghabiskan

tertinggi sekarang adalah miliknya. Ia bisa mendapa

rdengar ditelinganya. Anna berdiri dari pelukan k

kan dahinya, merasa agak kesal k

itu kembali. Dia masih hidup." Suara

ngah menekan telinganya dengan tangan sebelah kiri

u pulang secepatnya. Jangan sampai dia tau kalau

idak mati saja?" sung

pulang." Sambungnya kesal d

uduknya. Beberapa temann

lam ini kepada saya." Ujarn

iatas meja ia m

.

ecara otomatis. Di depan pintu masuk utama, deretan pelayan memil

layan Zeesya duduk diatas kursi roda, didoron

a memandang keatas. Pada lukisan air terjun yang tergantung

menyegarkan tapi ia

orang. Foto ia bersama ayah dan ibunya. Meski bukan anak kandung mere

lukisan sebelum

g lalu. Tapi tenang saja, saat ini sedang dalam pe

ya tetap baik-baik saja. Semakin kedalam ia bisa m

sebuah keramik kuno langka senilai puluhan ribu dol

g bisa dibilang sama seperti sebelumnya. Tapi siapa Zeesy

kembali seperti sebelumny

ja, merasa tak ber

ehendak A

sampai ia mengejutkan ular yang bersembunyi. Tampaknya

gat, tapi melihat wajah muram tuan

e kamarnya. Meski ruang utama mansion ada sedikit

Zeesya, Emma melenggang masuk dengan seorang pelayan. Pakaiannya me

resah. Sangat menyakitkan bagiku untuk makan dan ti

bisa berhenti menangis setiap malam

megang tangan Zeesya. Merasa mun

a hidangan kesukaanmu." Dengan penuh semangat

t ini ia tidak percaya dengan siapapun dirumah

ku sangat senang melihatm

a setelah mendiang Ayah dan Ibunya mengangkatnya men

an ini ke dapur. Aku tidak bis

ti. 'Dasar jalang, kau pi

beristirahat dengan baik." Uca

r. Emma menyibakan rambut

ikit tenang. Ia duduk diatas kasur,

n Ayah dan Ibunya. Ia mengambil sebuah fo

Ibu,,, ap

emuanya akan ba

, tanpa sengaja ia melihat gelang

uruf yang tergantung disana. Sebuah ka

dan lucu. Semenjak kecil, Zeesya tak pernah terpikir untuk m

gelang itu dan mengambil handphone baru yan

epalanya terasa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka