icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cintaku Bukan Rayuan Pohon Kelapa

Bab 7 Suami Istri Dadakan Bertemu

Jumlah Kata:1821    |    Dirilis Pada: 08/10/2022

Timur berada. Dia tampak resah sebab tadi di Jalan Tol terjebak macet. Padahal Dia naik Bus AC cepat. Tapi Dia sudah

jarang banget mengabari para Head Writer kalo sedikit terlambat sam

gerbang utama, menyapa

ng P

"Mbak mau ke Tower mana?"

Selatan

nya Bu M

endengar ini, dip

a Perempuan yang bekerja di Industri Sinetron dan Film. "Dan cuma Teamnya Bu Mi

agaimana saya

i arah itu. Nanti ketemu Mini Market, baru ketemu Pintu Masuk ke Tower tersebut. Mbak bilan

a." Viora segera per

menjadi Kembang di Mutiara Timur.' Dia feelin

ke dalam Lobby,

lo M

cet di Tol." Ujarnya tersenyum haru. Dia sedang mengoreksi hasil k

gsin digoda Mitha, "Vio sudah

di Lobby ya. Biar Menuk ART Aku menjemputmu. Kamu

, Mb

a subur dan pakai kaos M

Mbak." Viora segera mengakhiri telponnya,

ara di

itha menjerit m

sahut Menuk tergesa

y sekarang, j

iora, Bu

aya itu,

ah ketemu Mbak Viora, Bu. Gimana M

i Meja, di akses sejena

imkan Photo Vio

aku celana pendeknya, mengecek WA, dan

, Bu?" tanyanya

ra, masa itu

k seperti kat

Mitha, "Udah bur

segera pergi, tapi

ya David mendengar Mitha memanggil Menu

a-pura heran melihat Menuk

ridnya Bu Mit

lo bilang ke Kami?" tanya M

Semar!" s

itha, "Buruan jemput, bukan

l dan pakai sandal jepit kesayangannya yang berga

emoga muridnya Mbak Mitha adalah Bid

sisi David, "Siapa sih muridnya Mba

hat saja

i melihat ke photo Viora di Ponselnya. Di Sofa, Viora juga melihat ke sekitar, m

sama dengan photo Viora, tampak ters

menegur Viora yang

nak. Badan Menuk memang subur, dan me

k Me

nuk saja, M

ke

ke Bu Mitha. Bu Mitha

s ke pundak kanannya, lalu mendekap map

ah bisa jadi Kembang di Mutiara Timur ini. Tapi siapa yang akan mendapatkan Kembang ini y

a sampai ke da

dang melepas Stiletto dari kedua kaki Viora, "Say

isi bermacam makanan enak, lalu ada meja panjang yang tertaruh beberapa piring kemi

EB

Astaga!' desaunya tidak percaya dengan yang dilihatnya, 'Kena

'Terima kasih Alam Semesta.' bisik hatinya, 'Engkau pertemukan Kami kemba

in David dan Vi

ni muridnya

k bilang menjemput

Bidadari yang

terkesiap m

baru mengenalnya saja. Biar tidak banyak perta

op semi longgar berwarna kuning gading. "Ga, bening banget Bidadari gue." desaunya terpesona melihat kulit di leh

ari bahan Sari India yang transparan

keluh David sebal, sebab ham

L

nk top doank." Rangga mengeplak le

bukan

gar suara Mitha

ara Ruangan ini dengan Ruang Tengah. Tampak Mitha datang me

g cantik.' Dia kini tahu nama Viora, dan merasa nama itu cantik untuk Viora ya

hat David mabuk kepayang b

k sama Viora, kemudian diamatin

emang cantik." Dipuji

tersenyum geli, "Eh?!" Dia tersadar se

L

terkesiap,

k menutupi kenyataan kalo Dia tahu langsung dari Alyara. "Kalian berdua beda-beda cantiknya." Diusrek sayang kepala Viora, "Dah yuk,

G-TU

gga terkesiap

Dia bikinkan Kopi wat Kami, dan yang lain." Dia mengarang indah

"Tumben Kamu tidak menyi

um kirim uang belanja untuk stok Kopi. Men

ulu kan bisa, n

ik

ri Mini Market di bawah." Mit

polos menengadahkan telapa

belakang jeans pendeknya, lalu dike

opi." Ditegurnya Menuk sa

polos, "Uang belanja Stok Dapur kan dari Bu Mit

Rangga melihat Mitha menjadi gemas ke Menuk,

am, "Tapi uangnya ke

elikan Roko

lalu mengambil uang

a buat elo."

." Menuk lalu sege

a Kalian dah mejeng di sini." Katanya saat kedua Pria itu mendekatinya, "Gue kenalkan Kalian sama si cantik ini." Di

a, Mbak?" tany

k an

s

i kukenalkan kamu sama anak kembar

aneh, scara wajah David ngota, wajah Rangg

"Sampai segede Gaban gini, selalu bersama

" Viora

n sambil menunjuk David, "Dia

kil

nggut, "Dia peg

gan kanannya ke Viora

yambut ta

iora menye

seru lantang, 'Terima kasih Alam Semesta! Aku bertemu kembali sama Bidadariku ini!'

, lalu matanya bicara, 'Maaf kemarin A

Tapi lain kali jangan pergi t

tanya, 'Ngasal Kamu. Sej

'Alam Semesta yang m

a melepas tangan David, lalu menjabat tangan Viora, "Rangga." Ujarnya polos banget mengenalkan namanya sambil te

gga, ditatap Rangga, 'Apa Kamu teman David yang ma

genali suaraku. Menuk benar, Kamu pantas

ri tangan Viora, "Coba ya yang udah berkapling tidak m

avid tidak ikhlas Dia pegang ta

E CONT

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka