Cintaku Bukan Rayuan Pohon Kelapa
itu, berlari mendekati David yang
dengan susah payah, "Astaga!" pekiknya lagi sebab setelah helm terlepas, David jatuh ke badannya
engangkat wajah David yang menempel di dadanya, kemudian dic
Viora pun menepuk-tepuk
David tergelet
in. "Duhhh gimana ini?" desaunya kebingungan, "Hmmffhh!" hidung mencium bau Minuman
" sayup terdengar
ngar suara ini, cepat
ya?" ditepuk l
a kedua matanya, dan menemukan sosok Viora. Sejenak Dia
embuka kedua matanya, "Hei!" kembali ditepuk pipi
gan Viora ini, digenggamnya,
nya, 'Dia kah yang tadi hampi
ya dari genggaman tangan David, "Kamu uda
emas, "Kamu tidak apa-apa?" kedua tangan David s
ksu
hampir m
ng bertanya itu ke Kamu. Kamu menabr
menyandarkan kepalanya di dada Viora. Terhirup olehnya harum badan Viora yang berbaur dengan aroma roko
'Ini orang,' Dia menggerutu, '
endorong kuat wajah David, membuat David yang kondisinya lem
R
engan posisi badan setengah rebah, "Hei! Hallo!" ditepuk
mengomelin Viora, "Udah tahu Ak
ku. Lalu tanganmu main menempel pula di p
itan tauk! Numpang
biar Kamu bisa bernapas lebih baik." Dia dengan susah payah mengangkat badan David da
iora, 'Tapi Dia gadis yang berhati lembut. Syukurlah Aku tidak menabra
dari badan David, "Kamu sudah lebih enak be
pis, "Aku sudah le
Rumah Sakit ya. Biar petugas IGD mencari b
a berdiri. Setelah berdiri, Viora melingkarkan satu tangan Davi
rangkulan sama Viora, 'Andai badanku tidak sakit, kubawa gadis ini ke Hotel, k
ke Rumah Sakit tidak jalan kaki kan?
G-TU
. Badanmu keker banget tauk." dilirik tubuh David yang memang six pack kekar, "Mana Kamu ternyata seting
ggi Tiang Listrik. Dia merasa Viora sangat menyenangkan, jauh berbeda da
Kamu setinggi tiang listrik badannya. Beda banget sama Aku yang Kurca
ngin rasanya saat ini dia ci
an Kurcac
s apa
lip
disebut Liliput, "Aku t
njawil ujung hidung Viora, "Ah ya, kita ke rumah sakit pake motorku
id, "Aku bisanya mengemudikan motor bebek matic punya Papaku." lanjutnya polos
mengemud
ng masih lemas karena pengaruh minuman keras dan terbanting keras ke permukaan rumpu
ona, Kamu benar-benar menyenangkan,' bisik hat
ri pinggang David, dinyalakan layar Ponsel, kemudian mengakses aplikasi layanan jasa driver online, tapi lalu mendesau, "Yah Aku lupa beli voucher isi ulang paketan Internet! Aduhh kacau banget sih Aku!" dijitak kepalanya sendiri, merasa kes
tersenyum geli karena memang Sim Card Viora tidak ada paket
k kuanggap pelit memakai Intern
get, "Gue lupa! Di sekitar rumah Bunda kalo jam segini sepi. Cuman lewat bus dan kendaraan saja. Masa Gue cegat salah satu kendaraan yang lewat. Kalo yang Gue c
saku depan celana jeansnya, dibuka ku
on
ora melih
kan Ponselnya ke Viora, "Di sana
? Itu namanya Aku meno
s tawanya. "Nona, Anda sangat meny
la napas, lalu dia
dian mencari aplikasi Taksi Online di deretan aplikasi yang ada di Ponsel David. Setelah ditemukan, cepat dipes
" sahut Dav
haus
David malah b
anya bal
edikit
ru mengeluarkan sebotol air mineral tersegel, dib
num
mbil botol itu, diteguk sejenak air dari dalam botol. Saat selesai minum, t
mau ke
Viora, "Aku baru ingat dekat sini
mau be
u putih u
tuk
lkan dulu, biar nanti tidak dijebloskan Rumah Sakit ke Pusat R
sama taksi ya
rsenyum lagi, "Aku tidak lama kok
hkan kakinya, namun terpekik sakit, "Adawww!!" ternyata salah satu kakinya terkilir, membuatny
Asia Aparment tempat Room 1705 Team Mutiara Timur berada. "Apa sudah di ro
di jalan. D
brak orang, atau loe
nabrak Bidadar
ngga lagi esek-esek sama p
Beruntung tidak jadi, karena gue banting kemud
i berhenti berjalan, "
bisa minta Firman ikut, biar Firman
Ah ya loe sekarang sama siapa?
itu, nunggu Taksi Onlie yang dia
ke gue
n Papa gue tahu ini. Bisa-bi
nggu gue baru kalian ke
e dari TKP." David mengakhiri telpon sebab melihat Viora sudah datang dengan menenteng plast
ti setelah Alkohol keluar dari badanmu, coba makan Roti itu untuk mengisi perutmu." ujarnya memb
Viora kasih, lalu meman
E CONT