Terjebak Pernikahan Dadakan
ima hari di Rumah Sakit di Kota London. Tak seperti kebanyakan pasien pada umumnya, Dinasti yang memiliki jadwal paling padat itu pun harus tetap melakukan pekerjaannya yang rumit. Mengur
ung jawab untuk mengurus perusahaan properti milik keluarga. Beberapa h
an Kakek buyutnya. Menjadi seorang Dosen
an, Coral terlalu sibuk pada masa mudanya. Hingga lelaki itu tidak bersungguh-sungguh melakukan kehendaknya. Dinasti beberapa kali harus menggantikan Coral, karena adiknya itu sibuk berpacaran, berkencan dengan wanita-wanita dari kalangan kelas atas, dan pergi semaunya. Coral memang di
a untuk berhenti bekerja, tapi Coral baru saja membuat kesalahan. Adiknya itu baru saja mengalami penipuan. Alih-alih berbisnis dengan teman semasa sekolahnya, uang ratusan miliyar raib dibawa kabur. Coral meminta Dinasti untuk tidak menceritakan masalah itu pada a
a kalau esok adalah hari pernikahan ayahnya. Dinasti meminta asisten pribadinya untuk mencarikan tiket pesawat
njulang tinggi. Dinasti menengadah, memandangi paga
uk usianya yang masih mondar-mandir mengenakan seragam pelayan. Namun, seingat
? Di man
ni. Wanita itu seperti tak menyangka kalau Dinasti masih mengingatnya. Deng
tidur di kamarnya," j
hal itu. Pada hari sabtu, jam sepuluh lewat sepuluh me
esi yang kelelahan, Dinasti bergegas m
enatap pria itu sambil mengerutkan keningnya. Pria yang selalu muncul saat ia melakukan panggilan video untuk pekerj
a saja!" sahut Dinasti m
anyak berkembang, Tua
sama sekali. Malah, ia berpikir, Dinasti akan semakin serius seiring bertambahnya usia. Namun
datang pada pesta pernikahan ayahmu nanti malam." Pak Tua bernama Muk
ghadiri pernikahan ayahku sendiri," sahut Dinasti seraya berjal
menepuk-nepuk pundak Dinasti. Mengelusnya, dan m
a puluh? Empat puluh tahun?" tanyanya seraya menengadah. Memperhat
an senyum tertahan. Namun, Pak Mukhli
hku lebih tua dari usiaku," ujar Dinasti
rmat. Atau setidaknya kau harus segera mencari istri agar
askan tangannya, dan meminta pria itu meninggalkannya. Sebelum
sikap Pak Mukhlis yang menunduk
g, Gorden-gorden lebar masih menutupi jendela kamar tersebut. Kertas-kertas, dan map dokumen terlihat berantakan di atas meja di depan r
jingan!
da adiknya! Tapi menurut Dinasti, itu adalah
bingkai berukuran besar terpajang di atas lemari laci. Dan guci yang tingginya hampir setara dengannya. Sebuah guci dengan pola burung me
fat ayahnya. Cerdas dan bisa diandalkan. Saat Coral masih berusia sembilan tahun, Dinasti pernah berpikir, kalau mungkin Coral yang akan menggantikan posisi Tuan Zefran yang terhormat, atau mungkin, cikal bakal penerus Kakek Imran yang baru. Namun, sekarang.
dengan Dinasti. Ia akan tetap berkutat pada pekerjaannya walaupun selang
sti seperti menanggung berat mahkotanya sendiri. Sampai-sampai, saat usianya baru delapan tahun, Dinasti dipaksa menghapal berbagai jenis bahasa di dunia. Hal itu merupakan pelajaran dasar agar suatu saat nanti Dinasti mampu berbicara lancar dengan para Kliennya. Namun, masa depan yang Di
ut dari tubuh Coral. Dan suaranya sangat tinggi dan berat. Membuat beberapa pelayan yang berada di luar kamar kompak mencari-c
u tidak main-main
g menduduki, dan melihat sesosok pria bertubuh tinggi besar tengah berdiri dengan ta
u. Sesaat ia tersadar, saat menyadari kalau kakak kandungnya sudah
sam