Keajaiban Cinta
arusnya Mabela senang karena mungkin dugaannya, tentang Hendrik yang akan menembak Freya benar.
tegur Miko yang suda
getin aja,"
a. Sendiri aja? Fre
. Katanya mau ngomong dulu sama Freya. Kayakny
Bukannya itu
Tidak lama Mabela berbicara seperti itu. Mabela dan Miko melihat teman-teman kampusnya
tnya Mabela, saat tahu orang-orang itu menggotong
Ketua senat. Ya, memang saat ini tidak ada waktu untuk menjelask
Freya di kursi belakang mobilnya. "Keselamatan Freya nomor satu, Sayang. Ayo!" ajak Miko saat melihat wajah Mabela m
n. Mabela berharap Freya masih bisa bertahan. Cairan kental berwarna merah t
Angga si Ketua senat tancap gas. K
a kena tilang karena melanggar peraturan lalu lintas. Ya, mau bagaimana lagi. Situasinya memang sedang darurat. Ambulance saja b
g Mabela yang memegangi tangan Freya. Kain yang m
la penuh harap. Atmosfir dalam mobil Angga benar-benar sangat te
membantu membawa Freya. Petuga medis di rumah sakit dengan cekatan langs
asuk, agar tidak menganggu petugas medis yang menangani Freya. "Bertahan Fre
n Freya? Kok bisa jatuh
pus. Gue udah lihat Freya dalam kondisi itu. Gue langsung lapor dosen
kimia. Angga sedang melakukan uji coba di laboratorium. Saat jam kuliah habis, Angga langsung keluar laboratorium
leset dan ini kecelakaan eng
itu. Karena memang enggak melihat secara langsun
ung berpikir negatif. "Sebelum kecelakaan Freya sama Hen
." Miko mencoba menyakitkan pikiran negatif dalam pikiran Ma
Seburu-burunya Freya, dia enggak sampai
ya. Kita harus tetap tenang supaya pikiran negatif enggak
i Mabela bersumpah, kalau sampai semua ini perbuatan Hendrik. Mabela tidak akan memaafkan dirinya sendiri. Karena seharu
i ini melihat Freya dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Terakhir Mab
i pada awalnya akan menemukan kesulitan. Freya sering terjatuh dari sepeda. Namun, Freya tid
dan bahagia sudah mereka lewati bersama. Meskipun Mabela sudah mempunyai pacar. Namun, sikap kepedulian dan setia kawannya pada Fr
-benar kesepian. Orang tua Freya hanya singgah sebentar lalu pergi lagi. Begitu juga dengan kedua kakaknya. Tidak ada orang yang benar-benar perduli pada Freya, selain Mabela. Di mata Freya, Mabela sudah seperti seorang
bela sedih melihat gadis kecil yang cantik itu, seperti putri yang kesepian. Makanya Freya selalu diajak main ke rumah Mabela. Awalnya Freya canggung. Namun, lambat laun. Freya mulai nyaman dengan keluarga Mabela yang hangat. S
gur Miko membuyarkan lamuna
uar dari UGD. Semoga saja ada kabar baik dari kondisi Freya. Mer