MENGEJAR CINTA IBU
pain kamu
ntu dan mendapati Kasih tengah be
ap Kasih lalu meraih tang
pa pu
n kenapa Kasih pulang. Kasih yang merasa lelah setelah lebih ku
setelah duduk di kursi bus yang sempit selama berjam-jam. Namun, sesampainya di rumah Bu Wel
em aja?" ucap Bu Welas den
ika suara langkah kaki terdengar me
saat muncul di belakang istriny
lang?" tanya Pak Darno su
luk putrinya. Membuat Bu Welas harus memiri
ambil memeluk satu-satunya orang ya
pasti capek abis
lih tas kasih lalu me
nya di suruh masuk, malah petentengan di
Pak Darno mengajak Kasih duduk di ruang tamu. Meski raut mukany
minum buat Kasih. Kasia
segala. Ini 'kan di rumah sendiri, ambil l
langsung sibuk siapin makan minum. Ini Kasih datang dari
ang tuanya mulai berd
. Nanti biar Kasih
empuan itu tugasnya melayani b
rti kamu juga harus melayani. Sana
ma perempuan. Lagian Kasih itu posisinya sebagai anak, pan
sama orang keras kepa
engan dengkusan serta mulutnya
i, Nduk? Atau s
adi hanya diam menunduk. Meski sudah terbiasa dengan sikap ibunya, tapi i
ena pandemi, Pak. Jadi banyak karyaw
undukan kepala, takut
HK?" tanya Bu Welas
Seperti yang sudah ia duga se
PHK. Kamu emang nggak bisa diandalkan, bisanya cuma bik
rasanya ia melawan, tapi ia masih berusaha untuk menghormati permpuan yang telah
ena musibah yang sedang melanda negeri. Bahkan
ih itu berusaha menasihati istrin
arah-marah, tapi masih mence
. Tenang saja, Kamarmu bersih karena selalu ba
r matanya. Ia lalu beranjak masuk k
terlihat rapi dan bersih. Kasih meletakan ranselnya di lantai
n dengan springbed yang empuk, Kasih
uara mereka terdengar jelas, mungkin karena mereka sudah berpindah
pak setuju buat jua
ndesak sedangkan Pak Darno hanya m
nggak akan jual sawah itu,
n depan, Pak. Selain itu, Bagus juga minta bantuan bua
, nggak usah mewah-mewah. Ua
anjakan kedua putra mereka. Sawah warisan miliknya yan
a mau selalu kamu turutin, akibatnya sawah warisan dari orangtua
baru tahu jika sawah orangtuanya ya
Raja memang selalu dimanja oleh ibunya,
rsemesternya sangat mahal. Belum lagi biaya hidupnya disana, untuk kost m
a kita jual sawah buat anak, Pak. Bukan buat or
apa petak itu dijual, kedepanya kita mau makan apa? Warungmu pun sekarang sepi. Ngg
Sawah itu aja yang dijual." Bu Welas
ana lagi?" ta
. Itu pasti laku mahal, Pak. Cukup it
ntas saja ibunya selalu meminta uang padanya. Rup
agianya Kasih. Kamu sendiri dengar a
a aku yang lebih pantas dapat warisan b
ini ia sama sekali tidak mengetahui ji
namanya Kasih. Kamu nggak berhak, Bu. Neneknya me
sih bangkit dari posisinya berbaring. Kini ia sudah duduk tegak dia
ndali dan saling menyakiti satu sama lain. Namun,
ak? Sekali-sekali pikirkan juga Bagus dan Ra
ri dulu menikmati hartaku, tapi Kasih selalu kamu sisihkan. Mana pernah kita membahagiakanya? Seharu
apkanya. Kasih menangis haru saat mendengar pembe
aku masih mau membesarkanya. Sekarang ibu nyesel,
l
memang sudah keterlaluan. Kasih seketika berlari keluar kamar. Dilihatnya sang ibu t
Kenapa kamu selalu memperlakukanya seper
a tidak pernah melihat bapaknya semarah ini. Matanya mera
tidak lantas membuat Bu Welas ketakut
kamu sudah lupa perbuatanmu dulu? Kamu dan mendiang ibumu lah penyeba
mulai mengaliri wajahnya. Sorot matanya jelas sekali menampakan luka,
membara dari mata merah Pak Darno seketika meredup. Hilang, menguap tanpa bekas. L
a lalu. Tak bisakah kamu berdamai
minya yang terduduk dengan lesu. Kasih semakin tidak ber
lalu. Bukan kamu yang mengalami, jadi kamu nggak ak
pkanya padaku? Kenapa harus Kasih yang jadi k
Terima dengan ucapan suaminya. Namun, sepertinya ia
ya. Ia membuang muka saat melihat Kasih yang berdiri menatapn
sekali. Padahal dia tidak ikut bersuara sama sekali, tapi emosi
ngin tahu, masa lalu seperti apa yang sudah dialami oleh i
==========