icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MENGEJAR CINTA IBU

Bab 4 4

Jumlah Kata:1666    |    Dirilis Pada: 23/09/2022

pain kamu

ntu dan mendapati Kasih tengah be

ap Kasih lalu meraih tang

pa pu

n kenapa Kasih pulang. Kasih yang merasa lelah setelah lebih ku

setelah duduk di kursi bus yang sempit selama berjam-jam. Namun, sesampainya di rumah Bu Wel

em aja?" ucap Bu Welas den

ika suara langkah kaki terdengar me

saat muncul di belakang istriny

lang?" tanya Pak Darno su

luk putrinya. Membuat Bu Welas harus memiri

ambil memeluk satu-satunya orang ya

pasti capek abis

lih tas kasih lalu me

nya di suruh masuk, malah petentengan di

Pak Darno mengajak Kasih duduk di ruang tamu. Meski raut mukany

minum buat Kasih. Kasia

segala. Ini 'kan di rumah sendiri, ambil l

langsung sibuk siapin makan minum. Ini Kasih datang dari

ang tuanya mulai berd

. Nanti biar Kasih

empuan itu tugasnya melayani b

rti kamu juga harus melayani. Sana

ma perempuan. Lagian Kasih itu posisinya sebagai anak, pan

sama orang keras kepa

engan dengkusan serta mulutnya

i, Nduk? Atau s

adi hanya diam menunduk. Meski sudah terbiasa dengan sikap ibunya, tapi i

ena pandemi, Pak. Jadi banyak karyaw

undukan kepala, takut

HK?" tanya Bu Welas

Seperti yang sudah ia duga se

PHK. Kamu emang nggak bisa diandalkan, bisanya cuma bik

rasanya ia melawan, tapi ia masih berusaha untuk menghormati permpuan yang telah

ena musibah yang sedang melanda negeri. Bahkan

ih itu berusaha menasihati istrin

arah-marah, tapi masih mence

. Tenang saja, Kamarmu bersih karena selalu ba

r matanya. Ia lalu beranjak masuk k

terlihat rapi dan bersih. Kasih meletakan ranselnya di lantai

n dengan springbed yang empuk, Kasih

uara mereka terdengar jelas, mungkin karena mereka sudah berpindah

pak setuju buat jua

ndesak sedangkan Pak Darno hanya m

nggak akan jual sawah itu,

n depan, Pak. Selain itu, Bagus juga minta bantuan bua

, nggak usah mewah-mewah. Ua

anjakan kedua putra mereka. Sawah warisan miliknya yan

a mau selalu kamu turutin, akibatnya sawah warisan dari orangtua

baru tahu jika sawah orangtuanya ya

Raja memang selalu dimanja oleh ibunya,

rsemesternya sangat mahal. Belum lagi biaya hidupnya disana, untuk kost m

a kita jual sawah buat anak, Pak. Bukan buat or

apa petak itu dijual, kedepanya kita mau makan apa? Warungmu pun sekarang sepi. Ngg

Sawah itu aja yang dijual." Bu Welas

ana lagi?" ta

. Itu pasti laku mahal, Pak. Cukup it

ntas saja ibunya selalu meminta uang padanya. Rup

agianya Kasih. Kamu sendiri dengar a

a aku yang lebih pantas dapat warisan b

ini ia sama sekali tidak mengetahui ji

namanya Kasih. Kamu nggak berhak, Bu. Neneknya me

sih bangkit dari posisinya berbaring. Kini ia sudah duduk tegak dia

ndali dan saling menyakiti satu sama lain. Namun,

ak? Sekali-sekali pikirkan juga Bagus dan Ra

ri dulu menikmati hartaku, tapi Kasih selalu kamu sisihkan. Mana pernah kita membahagiakanya? Seharu

apkanya. Kasih menangis haru saat mendengar pembe

aku masih mau membesarkanya. Sekarang ibu nyesel,

l

memang sudah keterlaluan. Kasih seketika berlari keluar kamar. Dilihatnya sang ibu t

Kenapa kamu selalu memperlakukanya seper

a tidak pernah melihat bapaknya semarah ini. Matanya mera

tidak lantas membuat Bu Welas ketakut

kamu sudah lupa perbuatanmu dulu? Kamu dan mendiang ibumu lah penyeba

mulai mengaliri wajahnya. Sorot matanya jelas sekali menampakan luka,

membara dari mata merah Pak Darno seketika meredup. Hilang, menguap tanpa bekas. L

a lalu. Tak bisakah kamu berdamai

minya yang terduduk dengan lesu. Kasih semakin tidak ber

lalu. Bukan kamu yang mengalami, jadi kamu nggak ak

pkanya padaku? Kenapa harus Kasih yang jadi k

Terima dengan ucapan suaminya. Namun, sepertinya ia

ya. Ia membuang muka saat melihat Kasih yang berdiri menatapn

sekali. Padahal dia tidak ikut bersuara sama sekali, tapi emosi

ngin tahu, masa lalu seperti apa yang sudah dialami oleh i

==========

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka