Trapped on You
r suara bernada protes yang dilayang
U PULANG DAN TID
da jadwal di luar negeri, kan? Aku tidak mau mengganggu oran
orang? JANGAN BILANG, KELUA
dari telinga saat mendenga
masuk keluargaku, Sarah. Jadi jangan marah. Berkunjunglah
akan berkunjung nanti. Dengan Hanna. Kabari aku dimana tempatn
mendengarnya." Sangkal Abby saat mendeng
a? Itu
sebentar lagi, dia pasti akan memanggilku jika aku menghilang dari si
." Balas Abby sambil tersenyum. Terdengar suara riang Sarah yang
bali mengedarkan tatapannya sebelum akhi
anak yang tengah menangis. Dress biru yang dipaka
ng ada di sekitar anak perempuan itu hanya melirik kecil ta
duknya. Sambil menoleh ke kanan dan ke kiri, dia memastikan jika anak perempu
yakin mereka akan mengira jika aku adala
ra merendahkan tubuhnya. Dia berjongkok dan terse
" Sap
tersesat? Mana kedua o
. Tolong antar Ellena pulang..." jawab
perempuan yang ada di hadapannya. Usia
utuh nomor telfon yang bisa dihubungi dan juga alamat rumah Ellen." Ujar Abby deng
ohon juga kolam renang nya
.. sudah aku pastikan jawab
nak perempuan itu. Dia mengeluarkan tissue basah da
tunggu orang tua Ellen disana. Mau, kan?" ajak
en, keduanya bergandengan tangan dan berjalan menuj
mengusap wajah Ellena ya
ngar pengumuman dari pusat informasi, kedua orang
an Anderson.
s ya. Aku Abby. Clara Abigail. Kau
bali menggenggam tangan Ellena untuk berjalan keluar dari lift dan men
bantu, Nona?" sapa s
erpisah dari kedua orang tua nya. Namanya Ellen
au begitu, Ellena, bisa duduk di belakang sana ya? Bia
s atau ikut menunggu di sini. Ellena bi
"Aku akan menunggu sampai or
ebuah kursi yang ada disana. Sesekali dia akan mengusap
gar tidak terpisah lagi seperti tadi." Ujar Abby yang langsung diangguki oleh anak itu. Tubuh El
n membeli minum di depan.
a perempuan yang tengah mengumumkan keberadaan Ellena di ruang informasi sebelum kembali m
eorang lewat dibelakang tubuhnya. Dia refleks memejamkan matanya saa
a menyadari jika yang baru saja lewat dib
ena dipeluk dengan erat oleh seo
inggal?" tanya Ell
yang masuk. Aku kira, kau sedang bersama deng
natap minuman yang ada di tangannya dan menyerahkan bend
ikan itu pada El
akan pergi sekarang
melanjutkan kegiatanku." Sahut Abby. Saat dirinya berbalik dan hendak pergi dari r
kit sekaligus malu karena dirinya t
ah, perempuan yang menabrak nya terus melangkah masuk
etugas tadi sambil memb
endiri, kemudian bersikap seperti merasa bersalah saat anak mereka di temukan. Bah
engkan kepalanya pelan, "Tak apa. Mungkin mereka
asa yang ada di dekat anak itu. Tadinya, dia tidak terlalu memperhati
nya saat ini, Ab
itu... dia m
ah pria yang sama dengan yang dulu
gitu saja karena dirinya yang
asa dan anak kecil yang ada diantara mereka...
olong nya, adalah
um sendu dan segera mengalih
bantuannya." Ucap nya pada petugas yang membantunya tadi sambil menu
asa sesak yang bers
angkan sesak tersebut dalam waktu singkat
ngg
npa menoleh. Jantung nya berdegup ke
sekali tidak p
ali ini, Abby
diri. Anaknya bahkan sudah cukup besar. Pertanda jika kehidupan nya bahagia, ka
terima kasih."
berjalan semakin mendekat ke arahnya. Langkahnya perlahan terhuyu
bersumpah dengan kedua matanya sendiri,
buah ruang khusus di dalam hatinya, perlahan terbuka. Cahaya yang ada di dalam ruangan itu bers
ali tidak berubah walau sekian tahun sudah berlalu. Dengan mata kepalanya sendiri
.Ab
pun dirinya mencoba menyingkirkan perasaan itu, rasa cinta ya
mengulas sebuah senyuman tipis yang membuat
Jay." Ucap Abby den
dasar hingga sekolah menengah atas. Pria yang tak hanya mengisi masa sekol
g membuat Abby menggan
aan Abby, tapi pria itu juga