icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Wanita Berhati Dingin

Bab 3 Penculikan Elena Gunther

Jumlah Kata:1243    |    Dirilis Pada: 16/09/2022

na Gunther meronta dan berteriak ketika diriny

bio berhasil menyeret Elena

atheo Kion pada Marvin No

teriak Elena Gu

perintah Matheo Kio

engikat tangan Elena Gunther yang dari tadi dipegang oleh Matheo Kion. Phineas Fabio mengikat tangan Elena Gunther ke belakang, seda

Tidak ada gunanya kamu berteriak atau meronta!

Elena Gunther berharap ada sebuah keajaiban bagi dirinya dan bayi dalam kandung

er sudah merasa pegal di bagian punggungnya karena posisi duduknya yang tidak nyaman dalam mobil van. Ikatan

itempuhnya amat panjang dan melelahkan

unla

ang memegang tangannya untuk menuntunnya turun. Elena Gunther dilepas ikatan ka

dan ditutup. Kemudian orang yang memegangny

n suara langkah kaki para penculiknya. Kemudian terdengar sebuah langkah mendekatinya, Elena Gunther merasakan hembusan napas orang itu di hadapannya.

ya. Rupanya bukan rumah tinggal, mungkin hanya rumah untuk singgah atau sekedar beristirahat. Elena Gunther menatap orang yang berdiri d

a sebenarnya kami pun tidak mengenalmu. Ini hanyalah urusan bisnis. Jadi, jangan harap kamu akan men

her berusaha untuk bicara d

ktu tiga puluh menit atau paling lama satu jam, hahaha. Bawa dia!” Matheo Kion memeri

terdapat sebuah kursi kayu besar seperti kursi goyang yang hitam legam. Dan yang membuat Elena Gunther lebih ngeri lagi adalah sebuah ranjang kecil dengan kasur dan sprei putih yang ada di sudut ruangan. Di dekat ranjang itu terdapat semacam alat yan

ikatan tangan Elena Gunther dan mengikat kedua tangan perempuan itu kembali ke kedua lengan kursi kayu.

paskan aku, kumohon. Aku sedang hamil besar, kumohon l

n ada yang mendengarnya karena ruangan ini kedap

Elena Gunther s

ang di

i pipi kiri Elena Gunther. Suaranya yang cukup

n diri mulai sekarang,” ujar Phineas Fabio pa

ther, rasa darah yang bercampur dengan air mata yang mengalir dengan deras. Elena Gunther menangis dalam

masih bicara terus. Dasar perempuan tidak punya otak!” Matheo Kion me

ampai kalian memperlakukan aku seperti ini?

tuk diam!!!” teria

a Gunther dengan keras sehingga memb

deritaan Elena Gunther. Marvin Norbart lebih memilih memalingkan

pekik Phineas Fabio sembari

di kedua kaki Elena Gunther mengalir darah segar yang cukup banyak. Darah itu bahkan telah mengenangi lantai

gis kesakitan, dia

n melahirkan!” peki

Phineas Fabio dengan

a harus bagaimana?” tan

hir, paling sebentar lagi,

dia untuk melahirkan?” tanya Ma

a adalah untuk membunuhnya, kamu malah

itu ke luar sempurna. Beberapa detik kemudian terdengarlah tangis bayi itu. Mereka bertiga panik, meskipun mereka tahu ruangan itu kedap suara tetapi tetap saja rasa

heo Kion mengambil bayi

kondisi lemah, Matheo Kion membekap dan mencekik bayi itu sampai tidak bergerak lagi. Ta

dah tidak mampu

dia akan menyusul bayinya. Aku ke depan dulu, cari ud

kan menyusul Mat ke luar.” Phineas Fabio

a mendekat. Marvin Norbart tidak punya pilihan lain selain mendekati Elena Gunther yang lemah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Perpisahan Yang Menyakitkan2 Bab 2 Rencana Jahat3 Bab 3 Penculikan Elena Gunther4 Bab 4 Pernikahan Victor dan Nicole5 Bab 5 Alexandra Werner6 Bab 6 Kejutan Yang Menyenangkan7 Bab 7 Lelaki di Bawah Tangga8 Bab 8 Iris Hubertus9 Bab 9 Jonas Clemens10 Bab 10 Pertemuan di Bar11 Bab 11 Korban Pertama12 Bab 12 Penyesalan Matheo Kion13 Bab 13 Keributan di Kantor14 Bab 14 Satu Celah Lagi15 Bab 15 Hubungan Merenggang16 Bab 16 Pemandangan Yang Menyakitkan17 Bab 17 Hal Yang Menyedihkan18 Bab 18 Runtuhnya Harapan Iris19 Bab 19 Keributan di Rumah Sakit20 Bab 20 Daniel Miller21 Bab 21 Jonathan Hubertus Merasa Cemas22 Bab 22 Mimpi di Tengah Malam23 Bab 23 Permintaan Daniel Miller24 Bab 24 Keputusan Alexandra Werner25 Bab 25 Obrolan Sengit di Ruang Keluarga26 Bab 26 Kisah Tragis27 Bab 27 Keributan Jonathan dan Jonas28 Bab 28 Pertengkaran Besar29 Bab 29 Kekesalan Jonathan 30 Bab 30 Obrolan di Flat Julia31 Bab 31 Keluarga Norbart di Hallstatt32 Bab 32 Rencana Jonas Clemens33 Bab 33 Makan Malam Bersama34 Bab 34 Kejutan di Flat Edelhof35 Bab 35 Kecurigaan Jonas Clemens36 Bab 36 Robbin Christoper37 Bab 37 Permainan Panas di Edelhof38 Bab 38 Kunjungan Robbin ke Rumah Daniel39 Bab 39 Foto yang Mengejutkan40 Bab 40 Penjelasan Martin Peter41 Bab 41 Kejadian di Dalam Lift 42 Bab 42 Matheo Kion di Toko Souvenir43 Bab 43 Job dari Nicole Hubertus44 Bab 44 Akal Jonathan Hubertus45 Bab 45 Pengumuman yang Mengejutkan46 Bab 46 Alasan Daniel Miller47 Bab 47 Korban Ke Tiga48 Bab 48 Pernikahan Daniel dan Alexandra49 Bab 49 Kekesalan Nicole Hubertus 50 Bab 50 Malam Pertama51 Bab 51 Keberanian Julia Hend52 Bab 52 Tragedi di Kamar Mandi53 Bab 53 Yang Membuat Jonathan Takut54 Bab 54 Di Acara Pemakaman55 Bab 55 Eksekusi Perusahaan Hubertus56 Bab 56 Keluarga Hubertus Bangkrut57 Bab 57 Kedatangan Julia Hend58 Bab 58 Nicole Hubertus Mencari Sekutu59 Bab 59 Bar Kecil Tempat Bertemu60 Bab 60 Kunjungan Victor Hubertus61 Bab 61 Perbincangan Seru Victor dan Alexandra62 Bab 62 Terkuaknya Rahasia Kelam63 Bab 63 Curhat Jonathan Hubertus64 Bab 64 Kemurnian Cinta Julia Hend65 Bab 65 Dua Tamu Bertampang Garang66 Bab 66 Bertemu dengan Jessica Clarens67 Bab 67 Obrolan Serius di Tempat Makan68 Bab 68 Penyesalan Victor Hubertus 69 Bab 69 Mengenal Lebih Jauh70 Bab 70 Nicole Hubertus Kembali ke Bar71 Bab 71 Kunjungan Julia Hend72 Bab 72 Perdebatan Antara Teman Lama73 Bab 73 Curahan Hati Julia Hend74 Bab 74 Kesimpulan Jonas Clemens75 Bab 75 Makan Malam di Hotel76 Bab 76 Perintah Alexandra Werner77 Bab 77 Sekretaris Baru78 Bab 78 Yang Akan Dilakukan Victor Hubertus79 Bab 79 Kedatangan Victor dan Nicole ke Rumah Alexandra80 Bab 80 Terungkapnya Rahasia81 Bab 81 Bukan Orang Tua Alexandra82 Bab 82 Pertemuan dengan Teman Lama83 Bab 83 Menemukan Kebahagiaan