My Name is Tara
, tetap saja gagal. Terpikirkan ide untuk mengi
Pemuda itu meng
bebas dari c
ra
, saat aku mencoba membukanya untuk
ru
ping
bekerja sebagai cleaning service aka
ya ke sana. Aku tidak tau apa yang terjadi padanya, yang aku tau pemuda di
rharap pertemuan pagi ini adalah pertemuan p
di tempatku bekerja. Apa yang akan terjadi padaku s
le
lan menghampiriku. Aku bingung, aku tidak tau siapa y
adaannya?" ta
aaf, karena saya mengganggu wa
. Kamu bisa pe
panggilan Pak Darren pada pemuda itu. "Tara
kturnya Tara. Kenapa harus
kembali terhenti kar
antu?" tanyaku, tetap berdiri d
ryawan cleaning service
Itu nama pa
sama, tapi ... saya minta sama kamu untuk tidak
ritahukan hal ini pada orang lain. Namun, rasa penasaran ini harus dikubur
" Aku mengangguk, menye
bisa keluar sekarang,"
penasaran. Kenapa namanya harus Tara? Kenapa dia bisa ping
? Katanya masih muda, ya?" cecar Ziva, memberondong
nggak tau? Bukannya tadi udah bersihin ruangannya?
aja. Semoga hari ini berlalu den
sama wakil direktur yang baru. Padah
akep, liat aja e
aku bisa mendengar. Para karyawati terus bergo
orang itu. Selepas makan, aku pun kembali ke ruang
ra
berdiri melihat sekitar. "Enak banget ya tidur-tiduran g
am
Bagian bersih-bersih? Pantas saja muka
jekku seperti itu? Bentakan tadi pagi saja belum sempat ku
ktur, tapi kok mesum," paparku membe
am
Dasar cowok sombong, mesum," uca
. Kamu bilang aku
, mesum. Kenap
t ya nanti
Liat
di siapa yang mohon-moh
juga yang mau lama-lama sama ce
eenaknya saja kalau bicara. Namun, aku berusaha sabar. Mau bagai
pengganggu," b
, aku nggak peduli. Minggir, aku mau ker
seringai dan gumaman pemuda itu. Dasa
.
um bertemu dengan pemuda sombong itu. Dia tidak membuat
kkan secangkir kopi yang baru
jawabnya, tanpa m
kopinya berada. Nanti kalau salah ambil terus tumpah
ki sibuk bekerja semua anggota tub
a sekali, bisa diambil tanpa h
lanjutkan pekerjaan. Mengelap kaca t
ebagus itu? Dasar norak." Suara
h sambil mengelap kaca. "Kalo begitu caramu bekerja, bukannya bersih m
, lagi sibuk kan? Kenapa mengurusi p
ggu pekerjaan
ggu, aku nggak berdiri
. jaga b
diri yang bicara santai pad
iii
an kami. Pak Tara langsung berubah
." Entah apa yang mereka bicarakan,
aku, saat Pak Tara membereska
t perhitungan sama kamu," uca
, cowok sombong,
kembali ke ruangan, mengambi
atu hari. Ini baru satu hari dia bekerja
ra
tetapi sebuah bingkai foto ter
ini ka