icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
I Love My Daughter's Best Friend

I Love My Daughter's Best Friend

Penulis: El Zahrana
icon

Bab 1 Tawaran Dilara

Jumlah Kata:1946    |    Dirilis Pada: 15/09/2022

memiliki mata bulat yang indah, hidung mancung, rahang tegas yang disertai bulu-bulu tipis, dan juga kerutan di beberapa

rena mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya akibat tersiram cairan kimia berbahaya. Ia menggunakan jasa pria itu agar memuluskan gugatannya. Tentu saja agar ia segera ber

yang terletak di atas meja kerja

wa berkas gugatannya sudah lengkap. Berkas ini saya sendiri yang akan setor ke pengadilan. Dia t

ebelum melanjutkan kembali pekerjaannya. Pikirannya tentang kas

ra yang terkenal karena kecerdasannya dalam membantu kliennya dengan kasus hukum yang bermacam-macam, mula

uh tahun sebelum akhirnya ia memiliki modal yang cukup untuk membangun firma hukumnya sendiri. Kini firma hukum yang ia dirika

trinya yang bernama Dilara Feriha Azra. Bila ia bekerja, putrinya ditemani baby sitter yang bekerja dari pagi hingga ia pulang dari kantor. Setelah baby sitternya pulang

a mantan istrinya tersebut, bahkan Cemila lebih memilih pergi tanpa mempedulikan putrinya yang waktu itu berusia enam tahun terus menangis karena berusaha mencegah kepergian ibunya. Ia pergi karena menila

berusia delapan belas tahun. Sebelumnya mereka adalah teman baik. Status mereka yang masih mahasiswa membuat mereka merasakan kesulitan ekonomi di awal pernikahan. Meskipun begitu, orang tua mereka masih berbaik hati membantu mereka secara finansial hingga hidup mereka menjadi lebih baik. Pernikahan yang tanpa landasan cinta, akan tetapi bagi Serkan itu tak menjadi masalah. Ia sudah berusa

saja egonya tetap terluka karena untuk pertama kalinya ia dikhianati seorang wanita. Akhirnya ia tetap sendiri sampai detik ini. Baginya, cinta hanyalah omong kosong. Sosok wanita hanya akan

mbali menenggelamkan diri dalam kesibukan. Kasus hukum yang akan ia tangani

berjalan mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih dingin dari dispenser di ruangannya itu. Sensasi sejuk ia rasakan saat air perlahan turun menuju kerongkongannya yang te

Dilara dengan nada manja sesaat s

iap-siap. Kerjaan Papa ba

ilara tungg

nya. Namun, ia tak peduli apapun jika itu menyangkut putrinya. Tanpa membuang waktu lagi, ia segera mengambil kunci mobil, tas kerjanya, dan jas

*

akkan kakinya karena kesal teleponnya tidak dijawab oleh sang ayah. Sudah satu jam ia menunggu sejak ia men

anget deh! P

muda dan gamis hijau muda dan put

pasti masih sibuk seka

ah janji sama gu

um dengan sikap manja Dilara jika itu berkaitan dengan ayahnya. Apal

Tarik napas dalam-dalam, t

dan ia melakukannya berulang-u

edung fakultas Hukum, tempat Dilara kuliah, saat ia berniat menemui gadi

enar tahu keinginan gu

endiri tengah membuka botol air mineral dingi

jadi mama gue?

lik pada Gaby yang memas

i ibu tiri lo. Emang lo gak takut kalo gue tiba-tiba jadi i

dari SMA. Lagi pula muka lo tuh gak

pelan pundak Dilara. "Gue te

lho. Lo kan belum pernah lihat papa gue sih, jadi lo mikir gitu. Maka

lo minta gue ke sini?

embuatnya begitu menyebalkan di mata Naura. Naura mendengus kesal

n yang lebih matang dibanding gue. Gue yakin kalo tipe papa lo i

gue pengen banget jodohin lo

k kapan?" tanya

ali gue ketemu l

h pake seragam putih abu-abu

lara masih menampilkan wajah i

ndidat ideal untuk jadi

gelengkan

a. Kalo lo gak suka, lo boleh kok nolak. Meskipun gue ngarep s

an, bahkan tak jarang Dilara menginap di kos sederhana yang sudah ia tinggali sejak ia SMA. Dirinya yang yatim piatu sejak SMP dan

sibuk bekerja membuat ia begitu beruntung memiliki sahabat

lihat Naura memiliki pribadi yang lebih dewasa dibanding dirinya. Ia yakin inilah waktu yang tepat mempertemukan Naura de

ra bersorak kegirangan karena sahabatnya mengabulkan permintaann

n! Gue gak m

annya sembari terkekeh, sedang

apan mereka. Seorang pria keluar dari dalamnya sambil tersenyum

" seru

dengan pelukan hangatnya

et! Untung aja ada sa

ejenak pada tatapan teduh dan senyum ramah ga

, s

n ragu. Dengan tak sabar, Dilara menarik leng

alin sahab

tangannya di depan dadany

Naur

. Terima kasih sudah meneman

gukkan kepalanya sa

Lo jadi naik motor sendiri deh," u

! Gue udah bias

g ya, Ra. Bye!" pamit Dilara

sambil tersenyum. Ia terus berdiri di

*

asuhnya sejak ia ditinggalkan ibunya. Serkan yang baru turun dari kamarnya setelah ia me

sibuk di dapur.

! Papa tuh yang terlalu sibuk sampai g

rsalah. Ia melangkah menuju putrinya

, Nak," ucap

egas yang tak lagi ditumbuhi bulu-bulu tip

a Dilara. Papa masih bersama D

n itu lalu mengecupnya

boleh gak mi

tu, Sa

ya!" ujar Dilara semba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka