After the Snow Fall
010, Seoul
ju.
berjalan seorang diri di jalan setapak menuju mini market dekat aparte
Indonesia dengan mata bulat yang bersinar dengan cantik, rambut panjang bergelombang, hidung mancung serta tulang pipi yang tinggi,
jenjang, wajahnya sedikit blasteran sehingga mengingatkan pada gad
ma yang berguguran. Di depan minimarket yang dia tuju, dia terkekeh Mengingat mitos di negara ini ya
percayai mungkin akan
ki membuat gadis itu mengangguk. Dini berjalan dengan mengusap sisa sal
di negeri ginseng ini. Sesuatu yang awalnya tidak pernah disetujui oleh orang
nya yang kini masuk kelas satu SMA. Kedua orang tuanya adalah tip
mbuatnya tersenyum. Dia yang sedang menyusuri lorong minimark
pa Dini denga
o, Ka
an. suara Mama yang lembut menyapa dirinya memberikan getaran kesedihan
a M
..
egitu mamanya mengatakan bahwa mereka sekeluarga
s, ramalan cuaca juga mengatakan beberapa hari lagi ada badai salju. Kasihan Adek kalau ke sini dingin-dingin begini," jelas DI
ngkat bahu dan mengambil beberapa botol minuman hangat dan
.
u ngeliat salj
e adiknya yang kini merengek. "Tapi kan di Korea n
mendengar rengekan adiknya itu. Sama seperti kedua orang tuanya yang tak tega mendengar rengekannya itu,
i don't understand wha
sir mini market ini. Si kasir yang tidak mengerti bahasa inggri
Dini mematikan panggilannya lalu berjalan mendekati kasir. keningnya berke
m ramah kepada Pria yang berdiri di hadapannya, berhar
understand what am i talking about?" ucap Pria itu menun
sangat tampan dengan garis rahang yang tegas, hidung mancung dan alis yang terukir indah. Topi rajut yang digunakannya tampak masih
hat dari pakaian yang digunakannya kaos yang dilapisi jaket para
cap Pria itu membuat Dini
e." Dini membentuk jemarinya menggambarkan kartu kepada pria itu ya
k itu." Tunjuk Dini dalam bahasa Korea kepada Kwang sik, penjaga mini market ini yang memang sudah kenal dengan dir
nyanya menanyakan h
won,
nk y
ri kembali terpaku. Benar-benar terpesona dengan senyuman pria itu yang bagaikan Oase di gurun pasir yang
*
sandar seperti menunggu seseorang sambil mencoba menghidupkan rokok yang tadi ia beli. Punggung pria itu
mantik api unik yang diberikan oleh salah seorang teman orang tuany
a itu menatap takjub dengan
menunjuk pemantik api
ini sambil menutupi rasa t
ike Korean? Indonesia, Malaysia or Brunei? You
elapak tangan dan meniupnya berharap napasnya cukup h
l yang berhenti di depan minimarket tempat mereka berada. Kening Dini b
ia itu terburu-buru mendatangi temannya. Dini
k diselasar mini market saat pria tadi berjalan ke arahnya dan
nya tadi. Dini tertegun melihat senyum itu, rasa hangat dari Hot pack ditangannya menja
erus tersenyum sambil sedikit meremas hot pack itu lalu berjalan ke arah seorang nenek tua tadi untuk mem
itu tadi, pria tampan yang tanpa sadar tel