Istri Muda Kesayangan CEO
Kamu se
gkan kaki layaknya bos besar. "Iya. Bukannya laki-laki sangat senang jika disuruh beristri dua, ini kamu kok
beban pikiranku?" Pria yang akrab disapa Rey ini ikut duduk di samping i
. Nanti aku suruh orang-orang bawa jenazahmu keliling
aku s
aku lima ribu rius," jaw
bahkan memiliki sifat sangat berbeda dengan yang ditunjukkan saat pendekatan atau pacaran. Dulu kalem, sekarang beringas. Du
sama laki-laki lain sampai b
kerutan khas di dahinya. "Kamu pikir aku doyan
u banget
aripada d
yang baru saja ia seruput. "Nah, kan. Ini kayaknya dar
k aja! Asal kamu tau, cuma kamu yang ada di hati, tak terganti, tiada laki-laki yang bisa menyamai posisimu di
aku cintanya juga
nak. Cari cewek lain coba, jadikan d
, mungkin pikiran Gina sekarang jadi kacau sebab orang-orang terus saja bertany
n anggur merah yang dia kunyah, kemudian baru melanjutkan pembicaraan, "Ken
juga bisa bikin
ak. "Ya bener, sih, tapi kalau
n berganti pakaian. Pekerjaan kantor masih banyak dan Gina tadi menyuruhnya pulang untuk membicarakan hal yang konon
asikan sebuah proyek besar dengan client istimewanya. Pagi-pagi seperti ini, memang pasti afdol kala
nya m
mulutnya sampai penuh. "Jangan tanya alasannya, aku juga nggak tau kenapa, tapi
apas kesal. "A
istri
amu nggak bahagia punya suami ya
, setrika, cuci baju, nyapu, ngepel. Aku capek. Aku cuma mau nikmati harta kamu sambil leha-leha." Gina mengatakan hal itu dengan eks
orang asisten rumah tangga, dua sopir, satu orang juga untuk bersih-bersi
rang nyari sat
mbalas. Nanti yang ada jadi pertengkaran. Dia sama sekali tidak mau
"Hm, kamu nanti bisa kalau bosan sama aku, bisa ke
ya ini mental
kan. "Aku tuh pengennya kamu bahagia, jadi ayah, punya anak. Kalau sam
u disindir orang-orang perkara belum memiliki keturunan, dia senang sekali masa bodo dengan hal tersebut. Bagi Rey, menikah ial
nya anak, ka
lau sam
mu! Udah tau aku nggak bisa punya anak, malah ng
a, tapi susah. Usaha
u, pokoknya kamu
ita yang mau dijadikan istri kedua? Gila saja! Sumpah, Gina in
aku buk
amu tatap mata perempuan random selama tujuh detik, pasti perempuan itu langsung jatuh ci
empermalukan diri sendiri di depan perempuan random. Ya ampun, istrinya itu sepe
, para perempuan. Percaya sama istrimu ini!" Gina tersenyum begitu lebar, kemudian dia langsung mendorong tubuh kekar Rey untuk segera bangkit.
r dari rumah. Gina tersenyum lebar, memikirkan segala kemungkinan yang terjadi. Akan tetapi, lamuna
anya nyuruh suami send
itu dengan sebal. "Kalau nggak tau rencanaku, lebih