icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Istri Kedua Papaku

Istri Kedua Papaku

Penulis: emakjb
icon

Bab 1 Prolog

Jumlah Kata:1987    |    Dirilis Pada: 21/08/2022

penghiana

baik-baik. Dia pa

samarkan sesuai per

mua orang akan menuai hasil buah per

dari ki

RI KED

tai petir yang menyabar nyambar. Dari ruang belajar segera aku

pa agak meninggi beberapa oktav dari biasanya, sedang mama tampak menangis bersegugu di sudut kamar sambil m

parasit model kamu, aku muak dengan semua ini, aku cape menjadi Atm hidupmu." Ucapnya sembari memukul-mukul dinding kamar, terdengar jelas ada sebuah t

n bisa membedakan underwear h

aset-asetku bahkan kau tega menjual rumah warisan kedua orang tuaku, untuk apa? Satu sen pun aku tak pernah menikmatinya." Ucapnya setengah memaki. "Kau yang parasit, tidak menguntungkan apa

mereka berdua. Perlahan kututup kedua kuping dan ku benamkan wajah ked

ian yang jadi korban bukan

adu mulut yang cukup hebat. Pasti ada salah-s

berusaha melampiaskan amarah sebuah tamparan kembali mendarat kepipi mama. "Plak!" Mama dengan reflek menangis bersegugukan sembari mengelus pipi, dia tak percaya mengapa papa bisa beru

u pah!" Uca

kata apakah ad

pis jauh-jauh

gajinya sudah ia berikan pada mama. Mama berpikir mana ada jaman

Sembari mengatur nafas agak dalam dengan tatap mata tak senang. "Sungguh terlalu kamu mas! Akulah yang telah melahiran putrimu,

dan di luar kontrol. Kedua pupil matanya memerah. "Persetan dengan semua itu. Kita cerai, kutalak kau! Segra angkat kaki dan keluar kamu dari rumah

tak dianggap dan

api t

jika sudah tak cinta

tidak menghasilkan uang. Mama tenggelam dan terlalu sibuk dalam urusan domestik ke

tertekan akan pengeluaran rumah tangga yang membludak semenjak mama resign dari kantor karena se

reka berdamai. Karena biasanya selalu saja beg

ya ia berujar dengan lantang. "Oke! Kalau itu maumu, aku akan keluar segara dari rumah ini. Puas! Ingat baik-

apa berdiri mendekati mama. Mama mengira papa akan melayangkan kembali tang

kita tanyakan pada anaknya mau ikut siapa?" Jawab pa

ua berubah seketika. Api kebencian sudah mela

ua menjadi gelap gulita, nalar dan akal sehat musnah

mar. Saat itu mataku sudah sembab. Mereka berdua tau pasti ak

pa mereka berdiri disisi sudut kamar

apa? Papa atau mama?" Mama menodongku dengan pertan

berkeping-k

enapa masalah ini ia timpakan di pundakku. Kenapa? Dia memilihku, begitu kejam kepadaku? Air mataku berderai, aku menco

ak di dalam raga lagi. Aku hidup tapi mati! Mereka berdua telah menghancurkan dan membunuh kebahagianku, m

ahku. "Bagaimana nak?" Tanyanya dengan wa

ik mata mereka satu persatu. Wajah mereka tampak sudah begitu dingin, tak ada rasa cinta lagi diantara keduanya, mereka t

kau akan mengerti kenapa kami berpisah," ucapnya tanpa dosa. Mama hanya menangis, sesekali kuliha

. Menjadi beberapa bagian, bukan berupa bongkaha

dua. Akhirnya aku memut

a seorang anak pere

ku mencintai keduanya. Terpaksa harus m

at kaki dari s

emua ini sudah takdir dan ke hendak tuhan." Uca

u koper pakaian. Itulah adala

ndah rumah di Solo," ucapnya sambil mengemasi beberapa barang di dalam kamarku. Aku tak berani banyak tanya, Apa kiranya papa sudah pindah tugas pikirku dalam ha

k dan malang

da perceraian baik-baik! Tak ada. Akulah yang

g ego! Ketika me

ak sekali tempat kenangan di sini, ahc tapi sudahlah. Aku

seolah-olah membaca jalan pikiranku, "lusa kita berangkat." Ucap pa

Aku dan papa berangkat ke Solo m

mu gak usah banyak tanya," Per

su. Disepanjang perjalanan kami tenge

rdua akhirnya sampai di juga di sebuah

uh, Ia berlari tergopoh-gopoh menyambut kedatangan kami. Dengan reflek memelukku, wajahny

unda ya! Mulai hari ini!" Perintah papa tanpa penjelasan. Saat itu Secara sere

a manja yang dibuat-buat. Papa hidup bak seorang raja, dilayani semua hajatnya

ekeliling dengan sudut ekor matanya. "Danang sedang mengaji d

sembari mengeret bebe

eorang anak lelaki be

dan mb Airin tinggal di rumah kita." Dia lalu tersenyum dan berucap. "Berarti papa sudah gak keJakarta lagi ya?" Ucapnya dengan tatap mata yang berbinar-binar. Papa memeluk tub

ggil papa dengan sebutan papa. Aku mengira aku adalah anak satu satunya

ki. Tiba wanita par

g apa apa bilang aja sama bunda jangan sungkan sungkan ya!"

da kolam renang. Sangat berbeda dengan rumah kami diJakarta hanya ada bak mandi kotak dengan toilet jongkok, untuk mandi pakai shower itu sebuah keajaiban itu pun

tampak begitu akrab antara satu yang lain. Wanita itu bergelayut manja di bahu papa yang bidang. Aku merasa cemburu dan jijik melihat kemesraan

ginannya aja mas. Terserah dia ma

ng kita berkumpul lagi disini bersama anak-ana

dengan semua ini. Jadi Mama Liza itu siapa? Ada

sama bertanya t

rsa

ung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka