REVENGE'S CEO
g dibawanya pada Aruna yang sedang duduk seorang diri
ang itu combro?" Aruna menjawab dengan ke
n lo n
rangkat salah. Seben
ga manusia. Tidak
ris
nya lo terima kasih dong Sudah gue traktir, bukannya ngumpat!" Kimora
t traktirannya."Aruna mengintip isi mangkuk di samping laptopnya
da Aruna dengan wajah yang menyembul dari balik
tengah fokus mengerjakan tugas kuliah dari Pak Bagas tentang Kita
u? Berapa digit s
ja deh."Ucap Aruna yang membuat Kimora berdecak protes. "Jangan lupa lo nanti
imora tidak terima. "Lo tahu sendiri, kan? Otak
begitu saja. Ia memperhatikan orang sekitar yang sepertinya sibuk dengan urusan masing-masing. Saat in
nya masih ke arah laptop sedang pikirannya entah trave
a Kimora lirih sambil matanya melirik ke kanan dan
tainya, wajahnya tampak tak berdosa sama sekali. Me
! Gue bisa mati
p wajahnya, sengaja
erapa banyak dia transfer
a yang masuk ke rekeningnya. Sebagian dari uang itu sudah ia pakai untuk membayar kost yang sudah menunggak selama berbulan-bulan dan sebagian lagi untuk memba
bi
ojek online yang akan mengantarkanny
terima dari bekerja paruh waktu terlalu pas-pasan? Dan sekarang, demi membahagiakan sang mama dan membiayai kuliahnya ia menggunakan cara yang salah. Menjadi simpanan
atapnya dengan penasaran. Mencoba mengabaikan tatapan itu dengan berusaha untuk kembali berkonsentrasi menatap layar monitor laptop 24
agaimana? Apa dia hebat di ranjang?" Tanya Kimora sambil menangkup kedua pipinya
Memijat kening dengan gerakan memutar agar peningnya berangsur-angsur membaik
menjadi gadis baik-baik kebanggan sang mama atau gadis bejat yang rela menj
a lelaki yang tulus memberikan uangnya untuk perempuan yang tida
i mengingat video yang
ta
n salivanya
Tapi bagaimana cara mengembalikan
engan ponsel selama beberapa menit. Mencoba berpikir dengan kepala d
al
annya
enatap penuh tanya pada gadis yang
baik-baik
nselnya. Ia lagi-lagi hanya bisa menelan ludah sam
y yang akan mengatakannya pada Om Kai," kata Kimora sambil
-baik saj
or
li Kimora tak benar-benar tulus meminta m
mati-matian buat gue. Tapi gue dengan seenaknya berfoya-foya. Hingga Papa gue bangkrut dan meninggalkan banyak utang, lalu mama gue pergi dengan laki-laki lain dan gue jual diri." Terdengar he
r..
lubang hitam yang sama, Run?" Tanya Kimora ragu. "Sungguh, gue sebenarnya ingin bantu lo,
luan gue. Dan jika gue berhenti? Bagaimana cara gue mengembalikan uangnya?"Tanya Aruna sepelan mungkin.
perjanjiannya, ia mengira Kaisar akan menolak. Tapi saya
ukan pria sembarangan. Dan untuk membat
Dia te
yang bersuara. Aruna dan Kimora laru
au gue yang me
? Lo menggantikan gue karena kesal
, Run
oka
ggak baik-baik
nggak perl
e, Lidya, Salma, dan banyak temen
ggak mau
iayai hidup gue sendiri, kuliah gue, sekolah adik-adik gue, utang keluarga gue, selama papa masih ada di penjara
apa Bobby tidak b
mengg
an mata ke arah Kimora sambil meraih
ia masih ingin gue jadi simpenan dia. Jadi istri keduanya. Dan membayangkan selamanya jadi simpanan? Terus terang gue ogah, Run!" tukas Ki
tara Aruna mengambil tisu u
imora intens, "Kenapa kita melakukan semua ini? S
a depan k
a d
runa mengumpa
depan?" Aruna memutus tatapan intensnya ke Kimora lalu meraup wajahnya de
nggak pernah berpikir sampai ke sana." Perempuan itu menggaruk kepalanya
an kehormatan mereka secara cuma-cuma pada kekasih mereka atas nama cinta. Kenapa dunia sebercanda itu, ya, Mor? Andai gue
mbuh dari depresinya. Cukup tinggal berdua saj
etar, sepertinya ada notifikasi pesan
tika membuka pesan itu dan
ampus, Pak Hasan akan menj
saya. Hanya kamu
ia
imora. Ia menggeleng sa
Ka
nap
uh sopir me
seri
gera kembali ke kelas, Mor." Aruna segera mengemasi laptopnya. Ia bangkit perlahan sambil mer
-apa, Run?" gerutu Kimora
lalu banyak bertanya sampai kita lupa
mensejajari langkah Aruna. Perempuan itu menyikut lengan Aruna pelan lalu menyisipkan benda
n benda berbentuk bundar dengan pi
ora berusaha merebut kembali lalu segera me
? Ini
n sebelah matanya
aja
cegah ke
PA
seakan ingin ping
*