Istri Jutek Abian
eher suaminya, Gita langsung menuju kamar. Dia malas berlama-lama di meja maka
ara. Baru usai menikah Gita menemukan sisi lain dala
aki itu membencinya seakan-akan Gita dianggap pengkhianat. Bahkan perminta
ngnya sendiri," gumam Gita sadar diri. Dia terlalu berharap kalau Ega
ng sambil memijat kepalanya yang berdenyut. Dua bulan m
ntu kamar yang masih tertutup. Abian ada di dapur membantu ART-nya memb
menarik selimut dan berusaha memejamkan mata sekalipun sulit, kepalanya penuh oleh bayanga
an bersama Ega masih baik-baik saja. Sayangnya Gita tidak bisa egois mengingat mamanya
, Gita segera memejamkan mata memilih pura-pura tidur
e ranjang, mengamati wajah cantik sang istri yang terlihat
sang istri, membelai pelan pipi halus Gita dengan tidak tahu diri. Maksudnya dia hany
ita sudah menggerutu dalam hati menaha
rani menyentuh kulitnya. Dalam hati sudah mengabs
Gita, pandangan matanya tidak berpindah sat
ung memiliki
turunan nikah sama
begitu jelas, buru-buru dia membuka mata dan t
minya sekuat tenaga, Abian juga tak kalah kag
dunia akan kembali terjadi. Gita akan e
elik galak, berubah posisi dari tiduran menjadi rebahan serta men
cium,
melompat dari tempatnya. Dia geleng-geleng tak habis pikir, jan
ta dengan bingung akan menjelaskan apa. Barusan dia hampir me
k bisa di
normal
hu, siapa juga yang bilang Ma
i yang memasang raut masam. "Maksud
s berhadapan dengan suaminya. Dia menggeram kesal, men
a. Beneran ikhlas kal
p membayangkan kalau suaminya menjamah kulit per
menyebalkan. "M
ap! Sana ti
inya, Gita meraih bantal di sebelah seray
u tidur!" gerutu Gita masih ingat tindakan
ja nggak
ak bisa dihitung berapa kali matanya melebar. Dia tidak membayangkan kala
ak kaget dan panik begitu Abian mencondongkan tubuhn
duli reaksi kaget sang istri. "Biar hangat
mel
ngambil selimut melewati sebelah tubuh sang istri.
an mi
-apa, namanya juga mimpi s
k pernah kalah. Lebih baik Gita diam, nanti akan search
ah berguling ke kanan kiri takut kalau-kalau kecolongan, dalam benaknya sudah munc
uan itu mengangguk meyakinkan dirinya sendiri. Dia menoleh ke
l yang tergeletak di nakas bergetar singkat, segera Gita meraih
nggak bisa bohong ka
k sampai air matanya keluar. Dia melirik sebentar
saja kalau Abian tidak membawanya k
pesan aku, Ga. Maaf, sekali l
: Kita bi
ng : Di
: B
ul sepuluh kalau
n, dia sangat merindukan Ega dan ingin menjelaskan langsung kalau dia tidak pernah mencinta