Hijrahnya Sang Kupu-kupu Malam
agi tadi wanita itu memasak. Hal yang cukup aneh ka
an wanita bayaran yang biasa Zakka bawa." Wanita itu m
itu juga tahu kalau Zakka kerap menyewa wan
li sama Zakka, sekarang saya bekerja sebagai m
emudian menyatukan tangan di
erita soal kamu." Fauzi hanya mengangguk dan mulai memakan
rasa mual. Fauzi berlari ke kamar mandi
suara Zakka men
ba-tiba mual. Dia sejijik itu apa sama aku? Ta
tetapi Desty menahannya. "Sudah, biarkan saja, men
napas, tetapi ke
Fauzi sering kali mual saat pagi. Ia juga kerap terbangun tengah malam
zi sembari mengatur napasnya. Setelah dir
aku harus ketemu sama Gus Almus." Almus adalah sahabatnya sejak kecil. Orang tuanya menyantrikan Almus di pesan
kas dan mulai mencari nomor Almus. Ketika berh
lah, saya lupa mau menemui ka
Usah panggil saya, Gus. Kamu juga tidak mau dipanggil G
suka dihormati karena statusnya. Hanya di pesantren panggilan
ketemu saja, sudah lama kita
an," bohong Fauzi. "Baiklah kit
kan di restoran yang lumayan dekat d
ikum," pamit Fauzi unt
ekat ke jendela kamar. "Jakarta, ya?" lirih
terjadi. Korban penjambretan berteriak-teriak meminta tolong, tetapi tidak ada yang bergerak. Fa
engerikan,"
*
t mereka janjian cukup sepi ketika Fauzi datang. Fauzi
dari luar membuat Fauzi berbalik. T
zi ketika sampai di meja Almus. "Jan
i ini saya yang traktir," ujar Almus. Almus memiliki perawakan yang mungil, sehingga tampak seper
angun gedung baru?" tanya Almus memulai
bangunan, Kang. Pesantre
b Almus. "Ah, datanglah minggu depan, ada pernikahan massal. Eh, tetapi jangan ju
tertarik dengan salah satu santri di pe
Kang. Abah sama Umi masih fokus ke
t Zakka selama di Jakarta. Adik dari Fauzi itu bukannya kul
h tahu kala
n wanita malam." Obrolan mereka terjeda w
n melanjutkan seseor
li," pekik wanita berpakaian mini
anya Fauzi
ih inget ternyata," girang Na
peringat Almus yang ge
menarik tangan Fauzi. "Mas, kasih aku uang lagi,
ik Almus terkejut seda
nge-blank. Matanya mena
am
itu bilang ia t
rut datar Nana yang terlihat jelas k
uang sama kamu apa Zi?
a Mas ganteng ini, lah,
omong sama kamu,
ceritakan," ujar Fauzi setelah
ia bisa bertemu Nana dan mengapa Nan
Dia, kan, wanita bayaran. Pasti bukan
rtama kali setelah datang bulan, dan juga, setelah itu s
gan coba-coba untuk
namanya Fauzi." Na
s karena Nana meng
foya pakai uang Fauzi dan enggak kerja!" ungkap Nana pada akh