Mencintai Pembantu Dadakan
a
perj
tanggal 22
16.4
erti memikirkan sesuatu. Dan benar saja. Ia b
eran, karena tiba-tiba saja
kata pria itu sambil menun
nama
iapa n
, Nurma
ang di siapkan oleh orang tuamu, sampai-sampai nama itu di s
" ia terdiam, seperti hendak meng
uan!" Zein
aku jadi mudah lupa. Padahal, baru beberapa deti
n cepat. Tangannya kem
tanggal 22
16.4
g bernama
ebih tepatnya pembantu dari Tuan Muda Dewa
ewa Sasongko itu sudah terangkat ke atas, pertanda jika N
n. Ia pun melanjutkan kembali ucapannya dengan Zein sebagai jur
mengganti rugi atas kesalahan yang menyebabkan k
n selama enam bulan itu. Dan jika pihak Nurmala sampai melanggar surat perjanjian selama enam bulan ini, maka piha
h siapa pun dan pihak mana pun termasuk Nurmala
t dengan kondisi yang sehat jasmani dan roh
ak yang memb
rm
ihak yang
a Dewa S
ru tulis yang juga bahagia karena Tuannya bahagia, dan Nurmala sebagai pendengar yang tak dianggap keha
akhirnya. Ia tak terima setelah
dengan mata yang menatap lu
napa aku harus menjadi asisten pribadimu segala? Ah, bukan, bukan! Kenapa aku ha
enurutmu?" tanya Dewa se
un, baru saja akan membuka m
ebanyak satu miliar itu. Dan aku sudah berbaik hati memperkerjakan dirimu s
ap
smi menjadi pembantuku mulai hari ini!" tekan Dewa, menola
apa yang di katakan Dewa memang benar adanya. Tidak mungkin Nurmala bisa mendapatkan uang dalam waktu enam b
ab. Atau..." Ucapan Dewa menggantung. Membuat jiwa Nurmala memberontak
tanya Nurmal
jang masalah ini
e
gejarnya. Dan jika ia tertangkap, ia akan di jual sebagai wanita malam. Nurmala tidak ingin itu terjadi. Dari pada menjadi seorang wanita malam yang di sukai oleh para pria hidung be
an. Tapi... izinkan aku untuk pergi sebentar
Tidak semudah itu untuk pergi dari seorang Dewa," balas Dewa. Ia menyunggingk
i, aku akan kembali padamu, dan menjadi pem
aya padamu!" balas Dewa yan
i-" Nurmala menyodorkan sebuah kartu tanda pendu
n menyamakan foto di kartu tersebut dengan w
gumam Zein
gkin membohongi kalian!"
wa kembali. Pria i
" jawab Z
padanya!" perintah Dewa yang l
h ia buat pada Nurmala, yang lan
ian ini," ucap Zein sebelum menyerahk
ima, melihat dan membaca surat perjanjian itu dengan seksama. Bagian bawah yang harus Nurmala tan
urat perjanjian itu? Seperti sudah di rencanakan sebelumnya. Nurmala terus menerus berpikir
atakan dan lakukan. Camkan itu!" jawab Dewa tanpa memedulikan ekspresi wajah Nurma
ku tidak suka menunggu, apalagi menunggu seorang pembantu yang sama
terlanjur setuju dengan surat perjanjian tersebut. Tapi, kata-ka
g mengambil surat perjanjian itu dari tangan Nurmala tanpa adanya sebuah aba-aba. Bahka
urmala. Gadis itu terkesiap
ambu