Aku Menjadi Selir!?
pada basecame-nya. sementara yang lainnya ikut aku
rlu. Aku akan ikut bertempur ka
gkin aku akan melarikan diri sementara aku sendiri menya
di desa. Ini perang sungguhan. Anda hanya
sekali. Belum sempat aku membalas, Elazar sudah maju
apa
dak mengisyaratkan penghorma
ah dia tak salah? Menyebut Alardo tidak menghormati kelua
anjing pel
ita lihat saja siapa yang akan
ua orang itu mal
lardo tengah gelisah. Tepat saja. Bagaimana tidak, mereka di sini hanya meli
Komandan Alardo Grandia, aku memerintahkamu untuk maju ke garda terdepan. Dan El
jendral, komandan dan kapten. Hanya saja, aku tengah mencoba peruntungan. Paling tidak, untuk menyelamatkan pertempuran ini hingg
rang bangsawan bersama Lady. "Sa
mengernyit untuk kemudian ikut berjalan di belakang
a Kekaisaran Draco dan kekiasaran North nyaris dimenangkan oleh pihak lawan. Sekarang aku bisa meli
ncul berwarna biru terang. Aku berusaha memunculkan perlindungan pada wilayah ini. Mungkin tak akan berefek apapun karena kami t
bisa melakukan sihir pengobatan, aku bisa mengaplikasikannya. Sayangnya, aku tak mengerti. Sebab
samar-samar sihirku di beberapa bagian. Syukurlah. Tidak ada yang bisa memasuki wilayah ini tanpa persetujuan, j
lazar dan juga Alardo. Sepertinya arah selatan. Dari sana, aku juga bisa meden
ntum cepat. Rasa panas menyeruak dari perut hingga paru-pa
ikasi jika ia mengidap penyakit dalam. Lantas meng
r
akar. Tersungkur. Ambruk. T
nganku memburam. Semuanya menjadi putih. Elazar ...
*
r
ah terciprat. Namun sama sekali tidak melambatkan g
mbunuhnya, sayangnya mereka hanya merega
segalanya. Elazar merentangkan tangan. Memanggil petir. Menyerang siap saja yang hendak melukainya. Sudah banyak goresan dan darah menetes dari tub
r
nampak gosong dan juga tak bernyawa. Bunyi pedang yang awalnya bergemuruh itu berhenti sejenak, lantas memandang
yaris separuh tentara. Jumlah mereka yang awalnya
eluit seolah sebagai pertanda. Entah apa itu, yang jelas kini
. Pen
Namun, langkahnya kalah cepat dengan kuda jantan yang ditunggai oleh Alardo. Lelaki berstatus
menumpahkan darah satu sama lain. Begitupun dengan Elazar. Tak lagi memerdulikan sang jendral, biar
an terluka, tak lagi terasa. Apakah para pemanah musuh juga terkena sambaran petirnya? Tidak. Petir miliknya hanya cocok untuk perlawan bebera
lukanya mendadak pulih tanpa meninggalkan kecacatan apapun. Tenan
atan
berkati t
a dalam kek
s nama tuhan. Tak hanya para ksatria yang berseragam kerajaan Draco, tentara musuh yang ju
ndadak berubah. Tak lagi ada dentingan besi ped
hi. Milik dewa. Hanya dewalah yang bisa me
ar juga merasakan seus
hi
. Padahal, bukankah kekuatan sihir dan