Menikahi Janda
a seorang balita. Tetangga mereka hanya bisa mendengarkan dan memantau dari luar rumah ya
ta yang sudah bisa
sang Ayah tiri. Mia, seorang ibu muda yang akan mempunyai dua anak itu hanya bisa meringkuk melindungi p
saja mendapatkan bogem mentah dari Edo l
n setelah kematian suami pertamanya. Edo, merupakan salah satu pria pilihan Tantenya. Awal
apatkan tindakan tegas dari kantornya karena menjalin hubungan dengan sekertari
i, memang pagi harinya sebelum Edi berangkat, mereka sempat cekcok. Namun, Mia tidak se
gara kamu!" amuk Edo samb
engadukannya!" ucap Mia sambil meri
ihat aku di pecat? Mau makan apa kamu!" seru Edo yang lagi
a tenaganya, ia menangis dan terkul
akanku!" seru seorang wanita yang baru saja datang s
ta itu telah berjuang sekuat tenaga. Isakan sang putra juga ta
uga Tante Laras yang kemudian meminta pengacara untuk mengurus perce
ah kecil bermata coklat ya
" jawab Laras sambil menangis saat mengata
g Gio yang belum s
a ya, kalau Pak Dokter sud
u memejamkan matanya. Rupanya, bocah kecil itu banyak bertanya
u pikir dia yang agamanya baik tidak akan berbuat jahat seperti ini. Ternyata dia
melangkah. Ia terlihat lega meskipun lelah. Laras s
na keadaan ke
sinya, dia belum sadarkan diri jadi kami belum bisa memeriksa keadaan mentalnya.
kah ada cidera
di sekujur tubuhnya. Tampaknya pelaku meny
gerak mengusap punggung Gio yang tertidur. Dokter
durkan di sana, nanti biar perawat kami membawakan bed extra untuk putranya i
ras menjawabnya dengan sedi
si," pamit
oleh para perawat. Terlihat, Mia yang terbaring tidak berdaya
*
alita itu memang masih menyusu. Ia kemudian membuatkan susu u
s Nek?" tanya Gi
bok terus, masih nga
intih dan berusa
rbaring saja," kata Laras ya
dan terlihat juga ada luka lebam di kening balita tersebut.
ta snag anak untuk mendekat dan
ihat hal aneh di mata sang Mama. "Mata Mama
asilkan dari pecahnya pembuluh darah di bagian mata karena suatu hantaman keras kemari
ang merahnya. Sini Nak!" Mia melambai dengan
genalkanmu dan menjodohkanmu dengan pria b
r terjadi," jawab Mia yang masih berusah
dengan rambut yang klimis. Pria itu terlihat masih seki
di hidung mancungnya. Perlahan ia membukanya dan menatap datar Mia juga Gi
tri dari Edo karyawan yang baru kema
h Mia, dan saya adalah Tante
i. Pancaran matanya menyiratkan rasa iba, dan juga har
nama kamu sia