Terpaksa Menikahi Calon Kakak Ipar
ia menatap komputer yang masih menyala, ia tidak tahu ha
la, Fahri pun datang menghampiri, tanpa me
n memperhatikan jam tangannya dan melihat j
aja," ujar Dev. Fahri pun semakin mendekat,
sekarang Lo pulang, sekarang ada istri Lo yang sudah menunggu," ucap Fahri, padahal Irene sama sekali ti
gue juga tidak tahu mau pulang ke mana, ke
i sana?" tanya Fahri lagi, sebulan sebelum pernikahan, Dev dan Tasya sudah
al di rumah itu," jawab Dev, Fahri pun mendengus, bi
v, umur Lo udah gak muda lagi," kata Fahri kesal. Dev pun mulai berfikir, seketika ia merasa setuju. Jika Irene belum mau tinggal dengannya, ia
dengan perabotan-perabotan yang menurut Lo akan gue gunakan," ucap Dev, Fahri hanya bisa mengangkat alisnya, ia sudah bisa me
alau bukan sahabat gue, udah
ri, namun ia juga mengerti, Fahri baru pulang dari luar kota, mewakili dirinya untuk meeting dengan beberapa klien di sana. Jadi ia tahu, Fahri seben
mematikan komputernya, lalu memeriksa ponselnya, saat melihat sebu
ekolahnya sudah mengatahui pernikahannya. Papa mohon lakukan sesuatu, setidaknya Irene bisa sekolah sampai lulus, agar dia bisa kuli
r-benar sangat merindukan Tasya, apalagi ia harus pulang ke rumah papa
unginya, namun lagi-lagi nomornya tidak bisa dihubungi,
n, namun tidak bergegas turun. Entah kenapa kakinya terasa berat, perasaanya tida
eka yakin Dev akan pulang ke sana. Mereka juga mengerti perasaan Dev, Dev juga sebenarnya tidak menginginkan pernikahan ini terjad
atna sangat merasa kwatir, namun mereka tidak ingin terlih
pun akhirnya keluar dari mobi
a ia memasuki rumah itu sebagai suami Irene, dan ketika ia memasuki rumah itu saat berpacaran dengan Tasya. Setelah berperang dengan hati dan pikirannya, Dev pun akhirnya memberanikanyali Dev seakan sirna, untuk bertemu papa dan mama mertuanya saja ia sa
ggil papa Bram dan mama Ratna dengan panggilan papa dan mama. Namun tetap saja rasanya berbeda, mu
Ratna. Padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 00:00, namun papa Bram
man kerja," jawab Dev berbohong, padahal ia hanya sar
pasti capek, kamu boleh istrahat di sana,"
Ma. Papa dan Mama juga istrahat,
elangkahkan kakinya, namun tiba-tiba langkahn
a Bram. Dev pun langsung m
baca pesan papa?" t
atir, besok Dev akan urus semuanya," j
h Dev," uca
a Ratna pun langsung bertanya, apa yang sudah suaminya itu lakukan dengan menantu mereka. Mama Ratna
maksud dengan Dev
bagaimanapun keluarga Dev pemilik sekolah itu, jadi jika Dev yang bicara, seluruh se