Contract De Marriage
Bela, menarik
dibelakangnya, yang langsung bersembunyi di bel
. Dia sangat sial karena di ruangan besar itu hanya tersisa dia
kaknya marah karena membela dirinya. Diam-diam
k menatap Tora dengan tatapan tajam. Tangannya yang ada
leh ke belakang. Bela yang juga melihatnya terseny
s dengan cepat meraih rambut gadis itu juga dan menariknya. Hendrik yang kecolongan, sedikit terkejut melihat kecepatan Bela. Dia pun ikut bergabung dalam pe
malah pergi membuat kopi dan kembali lagi duduk di
ng!" gumamnya memperhatikan Bela yan
, menoleh ke Hendrik ya
Kak...," rint
engan gertakan gigi. Berusaha mele
u suruh Kakakmu berhe
teriak Tora, berusaha melepaska
tu, semakin kuat m
rintihan adiknya semakin kuat, tak diam saj
Kak...!" rintih
pas
apa i
brol dibuat kaget saat baru saja menginjakkan kaki
rai!" ucap Pak Polisi sa
ngan wajah bertanya-tanya. Duduk di kursi ma
gsung diam dengan keanehan yang ada. Melihat beberapa Polisi yang dia
k Polisi tersebut, menaru
nya. Dia tidak ingin image tampannya dan aura kewibawaannya
Berkelahi dengan Hendrik dan adiknya mem
melepaskan Tora. Bela yang melihatnya seolah bersiap-siap me
tapan isyarat. Membuat gadis itu me
" pinta Bela
adiknya mau berdamai. Tora yang sejak awal memang tidak terlalu mau mempermasalahkannya memang mau saja berdamai asalkan gadis it
nyindir Hendrik. Sikap egois dan berkuasa
nti rugi untuk berobat wajahmu!" ucap Hendrik, mengeluarkan k
drik, mengingat Bela sangat membutuhkan uang
ena tindakan tak bermoral itu tapi karena pertam
alas Bela dengan nada menekankan. Men
l itu agak menyayang
enoleh ke arah Kakaknya de
emberikan cubitan kecil di paha adik
mbong sekali?"
" balas Bela t
as Hendrik. Kembali menyod
tidak mau minta maaf
mengandeng adiknya. Dia pergi meninggalkan H
sekarang?" ter
apapun!" balas Bela, kel
tak saling bicara. Mereka berjalan saling te
ri orang? Kenapa susah sekali untuk b
? Dia benar, kita sangat but
kan diolok-olok mereka. Kamu mau di
g harga dirimu menjadi tak bernilai. Moralmu menja
!" jawab T
Tora tiba-tiba. Mencari
a a
u tertinggal!" ucap To
kut, dihentikan la
ja. Aku pasti ba
balik!" ancam Bela
*
ns yang terparkir juga. Dua orang petugas kesehatan terlihat keluar dari rumah Bela sambil me
...," panggilnya
nya Ibu Cika, tetang
sesenggukan. Ikut masuk saat Ibu
diknya?" gerutunya kesal. Mengambil handphonenya dan
a Ibu-ibu yang berkumpul. Mendekat
Cika, berjalan masuk ke dalam rumahnya. Menghindar
Cika yang ada
dimana? Ibunya di b
apa?" tanya Cika
sihan adiknya!" ucap Ibu Cika mengakhiri panggilannya. Melirik ke b
ika, menutup pintu
ibunya. Tapi karena tak mengambilnya dia jadi harus berpikir lagi bagaimana cara mendapatkan uang. Gajinya tak cukup untuk menghidupi mereka. Hampir tiga p
i ia taruh di kantung hoodienya tiba-tiba berder
as Bela menga
bawa ke ru
tubuhnya gemetar hebat. Dia yang mendengar suara hentakan kak
ela ke Tora. Membuat Tora kaget
ya. Berlari kencang menyusuri jalan sambil berpegangan