icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Contract De Marriage

Bab 4 Iblis Bertopeng Malaikat

Jumlah Kata:1517    |    Dirilis Pada: 17/09/2022

drik?" tanya Diandra, mengemasi bara

nyipitkan matanya. Menatap

lis!" ump

tanya D

!" jelas Bela, mengambil tasnya dan

iandra, mengejar Bela

mendengarkan dua karyawan yang berbeda divisi

drik gan

" ucap gadis yang ada di depan Bela. Tert

lehnya. Membuat Bela buru-buru melihat ke arah lain sambil melakukan sesuatu

reka sudah buta semua!

nap

ujar gadis di depannya itu memberi tahu temannya

, lantas membalas de

ksikan adegan yang terjadi, te

k Bela, takutnya dua gadis

na saat itu juga Diandra dan Bela melihat dua gadis y

l lift dan langsung keluar begitu saja. Pa

embicarakannya!" keluh Bel

Diandra kaget

*

hemat biaya listrik, dia memadamkan semua lampu di rumahnya dan hanya ditemani cahaya lampu dari laptopnya.

k paling kecilnya yang bar

ejak tadi bergerak mengitari tombol keyboard. Be

a. Melihat adiknya y

icara. Dia menundukkan kepalanya, tak bera

pun duduk di lantai dan mendongak melihat wajah adiknya. Meli

a, berdiri dari lantai dan menarik

ran, melepaskan ta

apa kamu

alam kamarnya. Mendengar suara Bela yang sedikit

!" jawab Bela, men

tanyanya lagi dengan s

ergi!" beri

akinya yang satu pergi, Bela jadi agak kecewa. Dipik

kamar Kakak dulu!" ajak Bela, berjalan le

ritahu Gibran, membuat langkah B

" tanya Bela, mem

ad

Bela bergegas pergi, keluar dar

mpat itu dikenal sebagai tempat kumpulnya anak-anak remaja untuk berkreasi dengan segala macam ide mereka. Di antara anak-anak itu, terlihat sosok laki-laki remaja berumur enam belas tahun, berjalan sendiri dengan tas ransel hitam di punggungnya. Pakaiannya sangat mencolok karena terlihat biasa saja diantara yang lain.

n pakaian ala kadarnya, tank top warna lavender dan rok pend

ng terhadapnya seperti mengancam jiwanya. Iapun perl

bahwa laki-laki itulah pencopetnya la

berbagai arah, membuat laki

, mengangkat kedua tangannya.

aki berambut merah, dia seperti pemimpin

mpuan yang tadi

tnya!" bantah laki-laki itu sambi

dengan penuh keyakinan. Menatap pakaian yang digunakan laki-

u di sana!" ucapnya sambil men

laki itu yang tidak berani berbuat sesuatu sembarangan tak bisa melawan da

g aku bukan pencopet!" teriak laki-l

g perempuan yang merupakan teman dar

jadi takut kalau dia salah orang. Karena temannya tak

*

t, mengetahui adiknya

a cepat. Mematikan handphonenya dan memasu

encari adiknya, dia mala

n menggerakkan giginya. Berjalan s

i, dia langsung masuk dan b

marah. Tak berpikir bahwa di tem

i di belakang pak polisi. Melihat wajah Kakaknya yang marah de

?" ucap Bela denga

t takut melihat sosok di depannya. Berjalan seper

tenang di kursinya, membalikkan wajahnya

ata membesar. Dia baru sadar bahwa yang duduk di samping adik

marah-marah Donald d

otes Tora marah. Tapi dia tak berani be

las Bela, mengangkat

hat Bela dengan mata tajam dan kedua tangan di

kecil pun dia embat!" gumam Bela dalam hati. Berpikir bahwa

p pak polisi, mengakhiri p

kursi yang diduduki Tora tadi ke pi

lu jauh?" tany

elang!" jawab Bela, membuat Hendrik tertawa d

a baikku ya?" protes Hend

kan nama baik!" balas Bela ikut be

anggil Kakak dari anak-anak yang dia bawa bisa memudahkan dirinya untuk menyelesaikan masalah

cepat duduk!" ucap sang polisi dengan nada menekankan. Dia yang tadi cukup bersabar t

polisi yang saat itu langsung membua

p sang polisi me

milih duduk di samping gad

duk di sini?" p

melihat Kakaknya yang meli

sang polisi. Mema

endrik ke gadis itu, men

apa lagi?" tanya Bela,

an kejadian yang terjadi. Cerita yang ia si

yang ada di depannya. Dia yang tadinya marah terlihat kasihan melihat wa

bela dirinya. Bela yang tak sabar, berjalan cepat mengha

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka