Billionaire And The Secret Girl
sombong dan sibuk saja sampai tidak bisa melu
nt di penjuru Valencia. Ia sudah berteman dengan Adrian sejak menempuh pendidikan di bangku kuliah 8 tahun yang lalu. Sedangkan dengan Edwin, ia mengenal pria itu
emang begitu menumpuk dan harus segera diselesaikan.
pat tersebut agar tidak mengusik pelanggan lain yang ingin duduk di tempat strategis karena mereka akan berada di sana unt
beli permen karet dan whiska
ya banyak cafe dan restoran. Kau bosnya. Sementara aku hanya seorang pegawai yang setiap hari mendapat amukan dari atasanku." Edwin yang duduk di seberang Adrian dan Delando menimpali,
atapan membunuhnya pada Edwin yang
saja surat resignmu," timpal Adrian ke
ngalihkan pandangannya pada Adrian. Wajahnya yang tadi terlih
ku sejak bayi. Mana mungkin aku melepaskan bangku kebesaranku saat ini." Edwin berujar polos tanpa d
h hal yang sulit." Adrian sudah terlanjur kesal pada Edwin yang sejak pagi selalu mencari
pegawaiku segera membuatnya." Delando yang duduk di samping Adrian menggeleng-geleng pelan melihat kedua
ingin memecatku. Lagipula, mana ada yang mau menjadi sekretarisnya selain aku," tutur E
embuat Adrian marah. Melihat keberanian pria itu membuatnya sedikit takut kalau Adrian akan lepas kendali dan marah besar. Edwin tidak tahu saja, kalau ia sudah berdoa dalam hati supay
h mengisyaratkan pelayan datang ke mejanya, Delando menyerahkan buku menu kepada
yang ia inginkan setelah melemparkan tatapan tajam k
anan yang mereka jalin membuat keduanya sering bertengkar kecil. Jika orang baru yang tidak mengenalkan Adrian dan Edwin, mereka mungkin akan berpikir kalau Adrian pria bodoh karena mau mempertahankan
gunjung cukup ramai dan semua bangku terisi penuh. Dari sekitar seratus orang, 75% persen pengunjungnya adalah wanita dan
is yang duduk tiga meja darinya, ia jadi teringat dengan permintaan Atall
o bangkit dari tempatnya setelah mendapat anggukan dari Adrian dan Edwin dan langsung berjalan cepat menu
nya tersebut. Jujur saja, dalam hati Edwin sebenarnya sangat ingin tersenyum mengejek mendapati
ri teman kencan sebelum hari perayaan ulang tahun Atalla tiba," cetus Adrian dalam sekali tarikan napas. Ia
idak terganggu dengan olokan keluarga dan temannya. Namun, sekarang tidak lagi
menggelikan di telinganya. Demi Tuhan, baru kali ini melihat raut menderita temannya itu. Kal
tanyanya memastikan, yang dijaw
kau mau gadis yang seperti apa? Aku pasti akan mencarikannya untukmu dengan senang hati." Edwin begitu tertarik d
u, aku ingin yang seperti itu," imbuh
n sedikit pemalu.
hati, mengejek tipe gadis yang diinginkan Adrian. Memangnya z
ng mengantarkan pesanan, menarik perhatian Edw
berpakaian khusus pelayan cafe tersebut dengan lekat. Edwin men
nya wajah Riana dengan lekat dan seksama, menilai dengan cepat gadis cantik di depannya. Seda
a bisa berteman setelah ini" Edwin memasang senyum terbaiknya, ingin sedi
ng cukup tertarik kepadanya. Jujur saja, ia tidak begitu suka dan sed
na tidak menggubris perkataan Edwin. Ia harus tetap professional dan tidak membuang-buang waktu untuk hal yang tidak penting
hatikan Riana yang berjalan menjauhi mereka. Detik selanjutnya, ia kemudian menoleh pad