icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Lelaki Nakalku

Bab 2 Harus Terbiasa

Jumlah Kata:1014    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

tangnya si bis tampan Marcelo membuat semangat Shalow semakin meningkat. Shalow duduk di depan cermin saktinya, ya bagaimana tidak dibilang sa

lengkap setelah Shalow lahir. Namun, kebahagiaan itu hanya sementara. Di saat Shalow menginjak

yai anak perempuan berusia sama dengan Shalow. Arya pikir putrinya membutuhkan kasih sayang seorang ibu,

kan putrinya Maya lebih diperhatikan soal penampilan dan semuanya. Saat ayah Shalow bertanya kenapa putrinya begitu sederhana penampilannya? Hana hanya menjawab Shalow terlalu

da Shalow. Namun, nasib berkata lain. Shalow selalu beruntung dalam segala hal. Selain wajahnya yang cantik, ia juga dikaruniai otak ya

kali tak menarik, sedangkan salah satu syarat menjadi sekertaris adalah penampilannya. Namun, lagi-lagi nasib baik berpihak padanya. Robin, ayah Marc

mun, melihat hasil kerja sekertarisnya itu membuat pak Robin mengurungka

*

dia akan menyukaiku. Kata mamah aku juga harus berhati-hati dengan lelaki yang hanya mengincar kecantikan ku

elah pakaian kantor sederhana dan polesan make up yang amat sangat bias

aman siapa lagi jika bukan Marcello. Sementara lelaki itu justru membuang muka. Rasanya ia ingin sekal

tampan,"

awab Marc

ggap merusak hari Marcelo. Selama di dalam lift, Shalow tak melepaskan p

arcelo yang sudah merasa tak nyam

an harus dinikmati? Apalagi ciptaan

saat ini juga. Tetapi wajahmu itu membuatku mu

Marcelo buru-buru pergi dan memasuki ruangannya. Disus

iikuti ayah Marcelo. Namun, karena saat ini bos tampannya yang ada di sana otomatis Marcelo harus datang

TOK ...

ow mengetuk pintu

" sahut

nggan melihat ke pemandangan di hadapannya itu. Jika saja bukan karena balas d

elo malas, tanpa meli

pak Surya siang ini,

ma

di ujung jalan sana

celo memberi jawaban s

an itu. Namun, kenyataannya tidak. Shalow masih di sana d

" bentak

halow yang semakin

atur jadwalnya!" b

n Tuhan malah disuruh keluar. Untung tampan." Sha

kertaris itu adalah mimpi buruk yang harus ia lalui setiap hari. Mau tak mau se

*

t dari biasanya, menurut Shalow sih. Sementara di ruangannya Marc

TOK ...

suk

ah menuju ke lokasi

eranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan ruan

obil, dengan senyum yang lebar

" panggi

uk ku kurang rapa

jangan rusak mood k

nda tidak bisa mengontrol emosi. Bisa-bisa meeting kita gag

s terbiasa ya dengan kehadiran sekertaris m

, rasanya ia ingin melempar s

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka