Cinta Tuan Muda Mars
ars. Berusaha melepaskan pelukan lelaki itu meskipun sulit, tapi Venus tetap memberontak. "Lepaskan aku!" sulit s
kikis, Venus." Venus berhenti memberontak d
nggungku, Tuan. Aku tidak memiliki urusan denganmu selama ini. K
itu akan lebih baik. Mereka memang baru mengenal beberapa hari, tap
pernikahan kita dan setelah itu
tidak
mereka datang dengan patuh. "Pastikan Nona Venus tetap di rumah sampai bes
k, T
i tubuhnya. Ketika mereka membawanya dan memasukkannya ke dalam kamar miliknya lalu menguncinya dari luar, Ve
r keras, hanya saja semua itu percuma. Kini dia sudah terperangkap tanpa bisa lagi keluar. Inilah buah dari
dari semua kegilaan ini. Masalahnya adalah besok dia harus bertemu dengan orang yang akan menggusur
langit-langit kamarnya, Venus melamun dengan wajah yang kusut. Apa yang membuat dirinya terjerat dengan masalah begitu besar seperti ini? Belum juga masalahnya dengan Mars terselesaikan, tapi dia su
uka matanya karena rasa lelah terasa menumpuk di dalam dirinya. Semalam dia mencari cara bagaimana dia bisa ke
ki itu sudah siap dengan jas yang memeluk tubuh tingginya. Tapi sayangnya berbanding terb
udah bangun tapi dia memiliki tak menghiraukan Mars. Langkah kaki Mars membuat lelaki itu b
us membuka matanya kemudian menatap Mars dalam diam. Otaknya tak bisa diajak kompromi sekarang. Semua kata-kata
dengan pelan memainkannya di atas lantai. Ma
engamati Mars, lelaki itu tetaplah laki-laki sempurna. Wajahnya begitu tampan dengan tubuh atletis. Kekayaan yang dimilikinya melimpah d
ah aset yang perl
erasa kedinginan. Keluar dari sana setelah menyelesaikan mandinya, Venus hanya membungkus tubuhnya menggunakan handuk. Mars menatap itu dengan
dang sarapan. Venus sama sekali tak peduli dengan apa pun yang sedang dikerja
itu karena di sanalah tempat yang paling st
kemudian membaca tulisan yang di dalamnya. "Club malam? Bukankah itu aka
itu adalah pusatnya." Mars menatap Venus yang sepertinya sudah terlihat mengeratkan rahangnya karena amarah.
Siapa saja yang akan mendapatkan penggusuran tentu saja akan merasa marah. Tapi, apa yang bisa dilakukan oleh V
ng-orang kuat yang sangat suka menindas orang lain." Venus diam seribu bahasa setelah mendengar itu. Otaknya berpikir banyak wajahnya menunjukkan keseriusan yang begitu luar biasa
kamu di sini kalau hanya diam tanpa melaku
i sebelum dia bersuara. "Tentu saja aku akan membantumu," katanya. "Tapi semua itu tidak gratis. K
. Tapi jika dia tak bersedia melakukannya, maka d
*