Cinta Tuan Muda Mars
s dengan saus keju. Madu hangat untuk minumannya. Tidak sulit membuatnya, tapi tentu saja itu sangat merepotkan Venus yang selalu mengandalkan makanan cepat saji. Dan yang membua
i dia baru bisa terlelap. Dan dia harus terbangun karena ulah Mars. Gadis itu kini terlihat sangat menyedihkan dengan waj
a sekali tak disentuh karena dia sama sekali tak berselera un
makanannya dengan perasaan kesal miliknya. "Kalau Tuan sudah selesai makan,
cantik. Rambut panjangnya dicepol ke atas menampakkan lehernya yang putih. Wajahnya benar-benar tanpa make up
sampingnya untuk kemudian melipat tangannya di depan dada. Seolah menantang Venus jika dia tak ber
rs ini? Bukankah lelaki itu memiliki semuanya? Untuk apa dia mengusik ke
ang lain? Tentu saja tidak. "Terlihat dari wajahmu," i
sir lelaki itu, sepertinya dia memerlukan strategi yang cukup baik. 'Buatlah alasan yang masuk akal, Venus!' perintahnya kepada dirin
tu berdiri dan mendekat ke arah Venus. Menunduk agar bisa mencium dahi gadis itu. Venus tak sempat untuk menghindar kare
gacak rambutnya karena rasa kesal yang menyergapnya. Sungguh menyebalkan sekali. Beberapa saat, dia tetap di ruang makan dengan menatap sengit k
etelah itu, berusaha mengenyahkan segala ma
ang kuat untuk membuat Mars pergi meninggalkanmu!" tangan Venus mengepal bulat bersemangat tinggi.
*
ah tersingkir begitu saja ketika dia bersama dengan bunga-bunga itu. Venus menyukai bunga sejak dia masih kecil karena memang ibunya yang memperkena
ya dia ingin sekali menangis. Perempuan yang selalu ada untuk d
rimu." Joana melongokkan ke
yanan dari karyawannya, ada orang-orang yang memilih Venus langsung yang melayaninya. Tentu sa
kaian mewah sedang meneliti bunga-bunga di sana bahkan sesekali menciumnya. Untuk orang-orang
rempuan yang tadi membelakanginya itu kini berbalik u
tanyanya unt
erlihat tersenyum seolah mengatakan ke
ntik ini." Bukan hanya sekali dua kali dia mendapatkan permintaan seperti ini. Dia memang sudah dikenal di kalangan orang-orang penyuka bung
kan bersama dengan Joana ke tempat itu. Mengingat kembali mendapatkan 'proyek' besar, perasaan Venus menjadi lebih baik.
elalu lupa waktu. Dan kedatangan lelaki berbadan kekar itu memberikan tanda jika dia harus segera mengakhiri kegi
dengan kening mengernyit. Mereka saling bertanya siapa lelaki
Aku akan diantar
an tiga orang itu semakin menjadi. Sejak kapan, Venus mengenal 'Tua
*