Fate Brings The Past
penjualan bulan ini. Masalahnya pemilik toko besar tempat ia bekerja
ke ruangan tak terlalu besar, kebetulan Melisa ini
tung jaman semakin canggih, laporan toko besar seperti tidak perlu tulis tang
sa sudah menikah beberapa tahun yang lalu, cuma gitu cerai kdrt, memang nasib orang beda
sekali tak menceritakan tentang pernikahanny
alagi Dafa pernah melamarnya, ya, udah lama sih, karena saat itu Yura be
an Pak Dafa," kilah Yura, faktanya memamg git
h nikah dan punya anak. Beuh, hidup lo nggak ribet kayak sekarang." Paham banget Melisa dengan kondisi Yura seadanya,
asal
a ter
a sedari tadi udah demo minta isi. "Gua udah lapar banget, di depan ada bakso enak, yuk makan situ aj
susah menolong permintaan sahabatnya ini, bingung juga dari dulu gak pernah pisah dengan wanita ini, kulia
mringah melihat Yura b
mau keluar, malah a
iang," sapa Yura dan
kan siang?" tanya Dafa sam
ak Dafa, mau ikut?" Yura melotot ke Melisa tak percaya, bisa-bisanya mengajak ikut makan be
ti. Tentu saja senang, dia kan tidak pernah menyerah mendekati
" tanya Dafa ke Yura. Mau jawab apa
ng bersama Yura. Emang sih, nggak ada janji, tapi masa sama i
kerja, belum juga dia menelpon istrinya, ia melihat istri
makan di bakso di pinggir jalan. Astaga, dia ini crazy rich, masa i
nya. Yura berbalik, bukan Yura saja sih,
gan Raga, bahkam dia sekarang berdiri di depan Yura seolah-ola
lu dia orang pertama yang bersyukur melihat Raga dan Yura putus, ha
hardik Raga menyingkirkan tubuh
perempuan!" Dafa me
lisa curiga, bukannya Yura benci sama Raga, biasanya aja dia bicara soal Raga, wani
ke sini?" geram Yura. Udah datang tib
an siang bareng lah." Yu
ela buru-buru menyelesaikan pekerjaan, eh malah tanya ngapain, Raga maunya k
lasan Raga. Belum juga dia rasa udah ber
ng Raga itu menghina penjual yang mencari uang, dan Yura nggak suka orang kecil direndahkan seperti ini. Di
ke arah mobilnya di parkir, tetapi wanita ini menepisnya. Mana Melisa nggak berhen
ang paksa!" Yura hendak meninggakan pria ini, tapi dengan cepat Ra
angan kurang aj
a, dia kan suami, harga dirinya terus tersentil, apalagi melihat Dafa dan Melisa yang menatapnya seolah pria ini penjaha