Menikahi Suami Orang
haya mentari menerpanya. Namun sinar di mata milik seorang gadis cantik tersebut tak
g duduk di bangku depan mobil tampak memanggil
eral
u tersadar dari lamunannya saat
n, tepat ke arah wajah pria paruh ba
lupakan saja apa yang membuatmu merasa tersiksa.
n kejadian tiga hari yang lalu saat seorang preman kampung d
nggumu!" seru Pak Bima sembari menatap ke arah jendela
i kokoh di halaman yang luas. Di sekelilingnya ditata rapi taman bunga yang hampir semuanya bermekaran. Di b
kebahagiaan di sini, Nak!" ucap
engerti kenapa kepala desa yang kerap dipanggilnya 'paman' itu membawanya ke rumah besar tersebut. Namun,
tu melepas sabuk pengaman yang sedari tadi mengurung badannya. Lantas
jaknya lagi p
nkan rasa kebimbangan yang menguar bercampur dengan ketakutan. Siapa yang akan menjamin kalau rumah besar itu akan memperlakukannya dengan baik. Lantara
ind
an baik. Yah, mereka memang keturunan dari negara asing, tetapi g
g?" Esmerald
uskan untuk tinggal di sini." Pak Bima menjeda ucapannya. Mengamati sejenak wajah Esmeralda. "Kamu kan juga berdarah asing. Jadi mungkin tempat ini akan cocok untukmu. Kalian bi
da meng
i pekarangan halaman rumah tersebut setelah
ijau bak permadani, bunga-bunga bermekaran, juga sebuah kolam ikan yang
mpak senang dan lantas bergegas masuk rumah besar untuk memanggil sang pemilik rumah. Tak lama
h mereka, dan berjalan me
Nyonya Steve!"
alian akan sampai siangan, ternyata masih luma
i kami berangka
kan minuman untuk mereka, ya!" pintanya pada wanita berambut digelun
Marzia gegas mas
Esmeralda dari ujung kaki sampai rambut. "Cantik. Lebih ca
a," sahut Pak B
annya. Maaf, karena suami saya orang Spanyol, jadi mengira kalau Esmeralda
wajahnya lebih dalam lagi. Tersenyum hangat dengan
dan konflik yang kamu alami di desamu. Aku harap, hidupmu akan lebih baik di sini
canggung. "Terima k
sendiri Claudia. Kamu bisa memanggilku seperti
udia." Esmeralda
gajak Esmeralda masuk ke dalam rumah besarnya dengan membimbingnya.
at membuntutiny
tu, tampak membungkukkan badan bermaksud memberi hor
mah tangga. Kamu tenang saja, saya akan memberitahu Marzia dan para pekerja lainny
ia menyaksikan rumah semewah itu. Lampu gantung yang begitu besar berada di tengah-tengah plafon, furnitur-furnitur yang kelihatannya sangat mahal, s
lik rumah
ang kaya raya yang akan menjadi majikan
an Esmeralda dan Pak Bima untuk dud
dalah kelembutan serupa sutra yang saling bertabrakan. Ia tak pernah merasakan hal itu
berisi minuman. Dengan sigap wanita itu langsun
yo minum dulu!" pinta
uk meneguk minuman tersebut alih-alih sebag
sejak kecil. Jadi dia sudah seperti keluarga," ucap Claudia mempe
li, ya? Soalnya aku tidak melihat ad
di meja kaca. "Iya, Nyonya. Saya memang tidak memiliki darah
esia kamu sangat lancar. Nyari
cil tinggal di Indonesia, Nyon
k-angguk. "Lalu orang tuamu? Apa mere
terdiam
ah meninggal sejak dia masih berumur