icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Untuk Reina

Bab 6 6. Satu Sama

Jumlah Kata:2043    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

tu sedang sibuk membersihkan lantai. Tubuh mungil membungkuk untuk mengepel kolong

yang keluar dari bibir mungilnya. Lupa! Bahwa dirinya semal

i mengepel lantai, dibawanya peralatan pel itu ke ruangan khusus yang

risi pakaian kotor. Satu persatu pakaian itu masuk ke dalam mesin cuci, lalu mem

in cuciannya berhenti berputar, Reina kembali ke rumah mungilnya. Dia mengamb

menggendong tas punggungnya yang berwarna biru muda. Cewek itu kemb

olong beresin ya bi. Aku mau berang

mengambil kotak bekal berwarna biru. “Ini

yum karena setidaknya bi Sumi masih mau berbicara dengannya. Ma

karena ada urusan keluarga. Reina sebenarnya sedikit keberatan, karena itu artinya dia ha

h ide yang membuatnya menjadi merasa lebih cerdas. Dengan langkah pasti Reina melangkahkan kakinya menuju suat

kini Reina sudah berdiri di depan pintu ruma

l

mu

Raja

kan Reina masuk. Dengan berat hati Riga membiarkan Reina masuk, cewek itu tersenyum penuh kemenangan apalagi ketika Alexa

ang tersenyum manis pada mamanya. Apa? Manis? Ya.. Riga mengakui ha

ntahlah, Riga sendiri tak mengerti mengapa dirinya diam-diam m

Riga.” Alexa menyodorkan sepiring nasi goreng u

dengan senyuman mengembangnya. “

duduk di meja makan berhadapan dengan Reina. Wanita itu merasa sang

ak tertarik sedikitpun dengan kehadiran Reina. Cowok itu lebih tertari

ante. Biasanya aku berangkat sama Abdi sepupu aku, tapi hari in

ennya ke sekolah. Tante udah

a emang belum

ran, temen aja

k itu tetap terlihat lebih menggemaskan di mata Reina ketika

atan gemesin.” ucap Reina tulus, tapi

uk u

as air putih untuk Riga. Reina juga menepuk-nepuk lembut punggung cowok it

erlihat tenang di tempatnya. Hatinya tersenyum melihat sang putra salah tin

menatap tajam Reina untuk sesaat sebelum dia beranjak pergi tanpa mengucapkan apa-

tergesa. Cewek itu mengikuti langkah Riga yang keluar dari rum

Alexa tetap di meja makan menikmati sarapannya tid

ornya. Padahal motor besarnya itu sudah terparkir siap untuk membawanya ke sekolah. Reina terus

!” tanya Riga denga

naik

t ga

di samping Riga yang sudah mulai menjalankan mobilnya. Mengganggu Riga seakan me

*

Dua menit lagi bel tanda masuk berbunyi, tapi Reina tak peduli. Dalam otaknya saat ini adalah toilet. Na

ja?” kesal Reina pada seseorang ya

gannya. Sesaat Reina memperhatikannya. Rambut hitam panjang, mata bulat yang dihi

a siswi tersebut s

u udah gak tahan.” secepat kilat Reina pergi meninggalkan c

cantik satu sekolahan itu tentu saja tak terima jika Riga bersama gadis lain yang menurutnya tak le

iara tentu saja tak rela jika pamornya harus dikalahkan oleh Reina. Beberapa te

ia memberikan sedikit pelajaran untuk Reina. Tiara mengangkat sedikit kepalanya ketika melangkah masuk ke

astafel marmer sambil memainkan kuku-kukunya yang dicat merah muda. Sebenarnya piha

let. “Eh? Kamu bukannya tadi yang narik aku ya? Ada urusan apa sama aku?” t

ringatkan, jangan deket-dek

pak tangannya di bawah m

percaya

tu hendak melangkah, namun langkahnya terhenti ketika dengan

aku akan berbuat

dipancing lebih dulu oleh Tiara yang menarik rambutnya, cewek itu juga ingin membuat Tiara kapok. Secepat kilat Rein

a,” Reina merapikan rambutnya yang berantakan. “Dan kamu udah buat rambut

ek polos yang akan merungkut ketakutan jika diancam, tapi nyatanya Rei

ukan dirinya di depan Reina. Tiara sebenarnya tak menaruh rasa pada Riga, cewek satu

ya dia dikeluarkan oleh guru Matematikanya. Meski tak mendapatkan hukuman ap

perpustakaan. Dia melihat Tiara bersama teman-temannya sedang menuju tempat yang sama. Sebelum

ap di hadapannya. Nyaris terjatuh kalau tangan cowok itu tidak de

sudah sangat Reina kenal. Riga, melepaskan ta

ok kamu

g tanya ngapai

luarin da

O

stakaan. Namun beberapa dari mereka masih berdiam diri memperhatikan ke a

mendekati Reina yang masih berdiri di dekat Riga. Jika dalam film kartun R

gan deketin Riga, ta

annya. Pernyataan Reina membuat Tiara tercengang begitu juga yang lainnya. Mereka mendekat ingin lebih tahu

harap sekaligus takut jika itu semua adalah benar. Takut bukan karena

ta Reina yang keabu-abuan itu. Mata yang selalu menunjukan kilau jenaka yan

tu yang keluar

u maksud

a bagi Tiara dan yang mendengarnya. Sesuatu yang bahkan mereka katakan tidak

kat-lekat Riga seolah mencari celah kebohongan di mata cowok itu, sayangnya hal i

aja Riga mencium pipi Reina di saat cewek i

u

yang baru saja di cium Riga di muka umum. Bukan hanya Reina yang tercengang teman-teman Riga yan

majuan yang

asa Indonesia mereka yang baru saja datang. Menatap pada murid-

Satu persatu mereka masuk ke perpustakaan, termasuk Tiara. Cewek satu itu terlihat

ng terpaku. Seakan memang itu sebuah dendam Riga bisa melihat bagaiman Reina y

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka