Dia Canduku
karang bagaimana dengan nasib calon is
u belum tampak di dunia," balas Raka kesal. Dia terus mengusap keningnya.
lu di belakang. Kamu itu kenapa sih? Apa kejadian semalam meninggalkan kesan yang waw di kepalamu?" terka Jo
sabar ingin bertemu dengan istriku," kilah Raka tidak terima. Padahal yang diucapkan J
iap kamu bepergian keluar kota ... jangankan untuk mengingat Anita ... menghubunginya saja kamu tidak
h surat peringatan agar lebih sopan l
nku. Padahal apa yang dituduhkan bawahannya ini fakta bukan opini semata," ucap
rena malas harus berdebat panjang sama Joe. T
menyunggingkan bibirnya menyambut kedatangan sang suami. Mereka berdua segera turun dari mobil l
n panas di rumah. Sebaiknya, aku langsung
otehan Joe yang lagi-lagi menyindirnya. Dia di
ta, dia malah lang
arena habis melakukan perjalanan jauh. Jadi, nggak mungkin
un saja sambil senyam-senyum sendiri mikirin Bu Bos tadi
aku. Awas saja dia. Bulan ini tidak akan ada bonus untukn
an Joe itu?" tanya Anita tertegun saat mel
itu? Apa ucapan Joe memang hanya bualan sa
an calon istri sesuai kategori impiannya," jelas Raka merangkul bahu istrinya. Sekarang
ika Bu Bos ingin tahu kebenarannya,"
Namun, menyebar ke mana-mana. Jika Anita sampai melihat rekaman hasil
an langsung melepa
kan padaku," aja
oe. Sementara Joe langsung tersenyum mengejek
a. Dia mengingat semua obrolann
buah tidak bermutu. Kalau bertindak suka gegabah," batin Raka segera mengejar
teriak R
masuk. Mereka segera menatap ke ara
aku sampai melihat ekspresi Mas saat me
soal aku. Ayo lebih baik kita masuk ke dalam. Soalnya, Joe
adi, sebaiknya, aku tengok dulu hasil rekaman CC TV-nya buat hiburan. Ayo J
Raka begitu tak ingin istrinya melihat hasil rekaman CC TV di mobilnya. Tangan Raka langsung member
anti semua rahasia akan terbongkar soal kejadian semalam," gumam Joe dalam
alasan agar Anita t
i wajahnya dibuat semenyesal
a?" tanya An
lalu sibuk sama kerjaan di kantor membuatku lupa
ngerucutkan bibirnya. Lalu, segera keluar dari mobil
sekarang," ajak Ani
nyum. Mereka segera melan
ung menghela napas
kar gara-gara kelalaianku," gumam
untuk naik ke dalam mobil
gan telaten membuka satu per satu kancing kemeja yang dikenakan Raka. Lalu, pelan-pelan melepasnya dari tubuh sang suami. Bibir Raka terus melen
Kok, bisa merah?"