Muara Hati My Teacher
erlihat, karena ada kesamaan antara rintikan hujan dan air matanya yang terjatuh. Orang lain tidak akan bisa melihat kesedihannya, b
wa ada yang diam-diam men
tiada, semenjak ia berusia 12 tahun karena sebuah kecelaka
ini tak terlalu dalam mengorek luka," lirihnya
kalian," lirihnya
main air hujan dengan riang gembira ditemani oleh ayahnya, saat-saat seperti itulah yang selalu Ayra rindukan. Kini ha
bekerja untuk memenuhi biaya hidup juga bia
idupan Ayra berbalik arah. Semula Ayra tercukupi dengan materi. Namun, setelah ayahnya tiada dan semua harta kekayaan keluarganya telah dikuasai oleh adik kandung ayahnya, keh
panggil
angkan Ayra, ia bersekolah di SMAN 8 Bekasi, yang sebentar lagi juga akan lulus. Ia butuh banyak biaya untuk kelulusan dirinya juga adiknya, belum
ok beng
, Dik. A
ku dan lain-lain? Soalnya, sebelum UTS harus segera dilunasi, Kak. Kalau
nanti dapat rezeki ya," sahut Ayr
u ya yang selalu men
anggung jawab Kakak, alhamdulillah selalu ada rezeki
nti, aku akan bantu Kak Ayra kerja, aku bisa
pelajaran apa pun karena sibuk kerja. Biar Kak Ayra saja yang kerja, kamu sama Naufal fokus sa
akasih ya, Naura saya
yang rajin ya! Kakak akan usahakan adik Kakak
ulus SMA aku boleh kan, ba
idikan ya, kamu harus jadi sarjana! Ingat kan ka
yra juga harus
ti itu, doakan saja kita bisa me
elesai sholat aku
, pi
u lanjut belaja
lajar ya
gerjakan tugas sekolahnya. Sedangkan Ayra
dikku jangan sampai ikut merasakannya, di sini cukup aku saja yang berju
i Minggu ia selalu pergi ke SMPN 7 Bekasi untuk melatih silat. Ia jago bela diri juga jago bermain basket. Pembawaan Ayra m
ia juga harus bekerja di sebuah restoran yang tidak jauh dari
nuh rasa syukur, selama 6 tahun ini, ia mampu membiayai sekolah adik-adiknya juga me
hidup berjalan sangat baik sesuai dugaan. Adakalanya pula berada di bawah, yan
n doa, situasi buruk itu bisa segera berakhir, terganti dengan kebahagiaan. P
uat insan lebih kuat bertahan disetiap badai kehidupan yang menerjang. Dengan menerap
yang pandai bersyukur yang bisa merasakannya. Begitulah Ayra menyikapi kehidupannya, ia tak banyak mengeluh, bagin
tu berat, ia akan menepi untuk istirahat sejenak, setelah
k mudah menerjangnya, ia akan tetap berdiri tegap meski badai dan angin topan terus saja mendekat, ak