Terjebak Cinta 2 Berondong Tampan
ksasa diguyur dari langit. Gadis itu melihat dari kaca j
FKH UGM sebelum mulai kerja dinasnya di ka
"Aduh bisa telat ini kalau aku nggak segera berangkat! Aku s
jan deras. Dia mengambil kunci mobil HRV merahnya d
agak buram karena derasnya air hujan sekalipun wiper kaca mobil sudah dinyal
iasa dia taruh di mobil supaya tidak basah kuyup karena hujan masih turun dengan derasnya. "Kemana payung y
apa!" ucapnya setelah dia ingat meninggalkan s
edung V2 dari parkiran. Waktu pertemuannya tingg
br
ras seperti tembok dan hampir terjerembab bila tidak se
saat ini memeluk erat tubuh Laura, sementara Laura masih shoc
yang tadinya pucat pun mulai merona merah karena malu. Pemuda itu sangat tampan seperti artis Korea
a dan menatap kepergian gadis itu dengan bengong. Dia meras
n gadis itu di kampus. Mahasiswi baru? Tapi penampilannya terlalu elegan dan matang untu
ahabatnya dari belaka
u kaget saja!" ujar James sambi
dirian. Ngapain coba? Oya bahan buat pre
masih kosong ya? Pak Bambang masih dirawat di RS kabarnya," kata Jam
deh, lagian 'kan kudu ngisi absen. Habis kelas kamu mau keman
g tadi menabraknya dan tidak beg
eon agak kesal karena James ti
Deon. "Jadi tadi aku ditabrak cewek di lobi, cakep bang
goda Deon menyindir sahabatnya yang masih betah menjomblo dari awal masuk kuliah sampai semester 6. Padahal ka
blo karena tak ada waktu buat pacaran, iya kali seperti Mas Dany yang betah kuliah 8 tahun, tiap hari kerjaa
pagi se
01 dan menyapa mahasiswa. Ruang kuliah langs
k di hadapannya. 'Itu gadis yang tadi pagi yang menabrakku di lobi,' batin Jame
kan dia ajar pagi ini. Perasaan demam panggung itu sudah tak pernah dia rasakan semenjak berulan
nnya yang kalem cantik, sungguh menipu mata, biasanya wanita cantik
of Laura. Mulai hari ini hingga akhir semester 6, saya akan mengajar Patologi Umum menggantikan
dadak sun
mengangkat tangannya.
Deon yang sontak membuat seisi ke
la seolah tak habis pikir pertanyaan ajaib yang dia
lau tidak ada pertanyaan lain kita mulai saja kuliah kita pagi ini tentang kondisi patol
t berdebar aneh, tapi dia menutupi perasaan gelisah itu dengan memberikan presentasi kuliah deng
etelah dia mulai. Mahasiswanya pun be
g menurut Laura paling tampan di kelas itu. Pemuda yang tadi pagi d
n terulur di
empunya tangan menatap langsung ke mata Laura dengan serius. Wajah laki-laki itu sungguh tampan
mes. Salam kenal." Tangannya masih digenggam erat hingga
, payungku tertinggal di rumah." Laura berusaha tersenyum dengan tenan
an di waktu hujan deras tanpa payung, Profesor Laura. Baiklah, sa
mpa." Laura berlalu sa
ang kuliah 101. Dia merasa ada yang berbeda dengan perasaannya s