DUH, OM!
?" tanya Adin pada sang Mama y
ahkan sampai nggak sempet sarapan, soalnya Om
jawab sambil masih si
buk sekali, lantaran sang sahabat karib sekaligus adik tingkat
h salah satu CEO dari agensi ternama yang menaungi banyak model dan artis terkenal, baik d
a, Ma?" tan
ya akan sedikit risih dengan keberadaan orang baru di rumahnya. Oleh sebab
esai," jawab Erina santai, dia tidak memerhatikan wajah anakn
" monolog A
membayangkan kalau dia harus tinggal bersama orang asing s
rang lain, lagian Om Elang juga nggak tua-tua amat, kok," ucap Erina setelah
dia nggak tinggal di apartemen ata
ngajak Om Elang buat tinggal di rumah kita supaya lebih gampang aja, dia kan udah lama n
, Ma. Ta
Elang nggak gigit, kok,"
h?
*
ingkat Papa waktu kuliah, loh. Namanya Erlangg
yang menatap ke arah Adin dengan tatapan dalam
ngan terulur menga
ng kemudian diakhiri dengan decakan ka
Erlangga Kusuma, tapi postur tubuh dan wajahnya sangat
apan sensual yang sexy dari pria dewasa te
karena tidak balas menyalami Elang dan m
adis itu melihat sebuah kue coklat, mak
nyambut tangan Elang dengan sedikit geuu
Baru saja gadis itu ingin menyudahi acara salaman mereka saat dia
da Elang dan mendapati kalau pria terse
Che
idak mengeluarkan suara apa pun, Adin masih bisa mena
ry dengan cara paling sensual yang pernah dilihatnya s
ya panas, bahkan sampai t
g sangat besar untuk Adin,
*
ersebelahan. Sebelum menuju ke kamarnya, Adin harus melewati
ya Adin pada dirinya sendiri saat sudah
dak disuruh bareng ke lantai atas tempat k
ngan hati-hati menaiki tangga, takut kalau suara langkah kaki
lari terbirit-birit seperti anak TK ke arah Mamanya gara-gara tatapan Elang. Tin
men memalukan itu,
masalahnya, di sana di depan gadis itu, sosok Elang sedang berdiri sambil menye
dan turun, tapi dihentikan
," kata
njuk Adin malu-malu
n mendekat ke arahnya. Gadis itu tentu saja langsung
pun dengan pria itu yang hanya menatapnya dengan pandan
melihat Elang masih saja d
pada bibir Adi
impen Cherry yang masih muda dan segar di rumah
njut pria itu terli
cherry?" tanya
cherry saja. Nggak salah kalau Adin berpikir p
ih emangnya?"
epannya ini tidak benar-benar tahu tenta
ya, Om. Gimana kalau beli besok aja?"
besok," ujar Elang sambil
sekarang, Om, Mama juga kay
erry apa yang sebenarny
nya," ka
Perasaan dia tidak pernah mera
emajukan wajahnya pelan samp
g sambil meniup
-e
erti tadi siang, kali ini bukan ke arah
uu
u tadi?'