SUAMI KONTRAK
Tante Inez di rumahnya. Mereka akan berangkat bersama ke kantor ca
ih dengan model sederhana. Kebetulan teman dekatnya ada yang berprofesi
merasa jantungnya berdebar kencang. Sayangnya ini hanya kawin kontrak, pikir Mario
t sekarang!" ucap Inez berdiri di h
erdebar-debar tak karuan. Dia ingin merengkuh wanita itu
Mario seraya tersen
ez naik ke mobil karena ekor kebayanya menjuntai panjang. Kemudia
lu ya sebelum ke kantor catatan sipil," ujar
Nyonya!) jawab Pak Toro yang
ya Mario tertarik, ada orang sedae
Solo," (Ya, Mas. Saya d
. Sayangnya kelamaan di Jakarta, jadi sudah banyak ba
h negeri jenjang SMA. Seorang gadis manis berlari-lari
a, kan?" ucap gadis itu ter
rio, calonnya Mama," balas Tante Inez yang duduk
ersalaman dengan Mario. "Salam kenal, O
ra seraya tersenyum. "S
alanan siang itu tidak terlalu macet, mungkin karena kebanyakan
hitam itu memasuki parkiran kanto
eh Clara lalu dia pun menggandeng leng
dengan mata berkaca-kaca. Pasalnya sudah lama seka
epuk-nepuk punggung puterinya itu. "Cup cup
elap air matanya dengan tissue. "Om Mario, tolong ba
n kuatir!" jawab Mario dengan sungguh-sungguh sekalipun di tahu apa yang dia dan Tante
atatan sipil itu menunggu penghulu dan pegawai negeri
masuk ke ruangan itu lalu memperkenalkan diri seba
dorkan sebuah map pada Mario. Map itu berisi surat perj
nya, dia pun menandatangani surat-surat itu. Dalam hatinya, Mario menguatkan tekadny
datangani berita acara pernikahan. Pak Toro bertindak sebagai saksi dari Tante Inez, sementara Pak Rudi Antareja men
kan sepasang buku nikah kepada
, Bu," ucap petugas catatan sipil itu sera
Mario kompak lalu saling pand
io sama Mama kan nanti malam pertama, kalau mau teriak-teriak boleh kok. Nanti C
ini yang ngajarin?!" omel T
dah gede, Mbak ... ya jelas sudah paham lah yang begitua
k sabar menantikan malam tiba. Ma