icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mencintai dia

Bab 3 Membencinya

Jumlah Kata:2559    |    Dirilis Pada: 12/05/2022

ya jika kamu mengetahui kalo

is

bilnya dia melihat ada om Hardi kenapa dia gak bilang kalau dia datang ke Yogya

cap salam Adnan sembari

n sih" tanya papah gw yang bingung karena tadinya ki

" jawab Adnan dengan tersenyum me

a ini ustadz Adnan" semba

ari sahabat papah dari kecil" jel

saya kalo om datang Abi saya selalu

baik gimana kabar abi

iya saya pamit om takutnya umi daya

in juga kalo anak om besok bakal

alaikum" ucap salam ustadz Adnan belum saja Adnan ma

buat Adnan berhenti melangkah dan

embuat semua orang yang berada disini bin

adz gimana

kapan yasudah saya permisi ass

alam bersamaan kemudian Syi

baru datang langsung menyenggol bahu Sy

amar dulu yah" pamit gw kem

mar oleh ustadz Adnan apakah kamu bakal membenciku jika suat

izin Aisyah lalu keduanya membala

begitu" tanya mamah yang sedikit agak

na dia antarkan

ari Kiai Sahlan Mahfudz kan" s

cuma gak mau kalo nanti putri kita sakit hati mah" lirih om Hardi dia bingung harus bagaimana caranya

kita kasih tau ke Syifa aja sebelum dia menci

urusan remaja mending kita ke dalam sambil ngopi-ng

at udah tua pah masih aja

lam gak baik diluar mulu" kemudian mereka pun masuk ke dalam r

n gw sedang membereskan barang-barang gw ke dalam koper setelah i

papah gw yang sudah siap

dengan calon imamnya yaitu Adnan Iyah dia belum

k" ujar mamah gw yang melihat pakaian gw ya

perti Aisyah gerah tau gak" dumel gw un

tren bukan mau ke club' gi

gak terima sama pakaian gw yauda

tu Nani juga dia berubah di pesantren" om

i langsung pulang gak mampir ke rumah kamu dulu"

k hati-hati ya

amit yah" balas papa

oleh para santri dan gw pun berpikir ngapain sih ngelihatin sampai segitunya emang ada yang aneh yah dasar matanya jelalatan gw menghiraukan tatapan

kum" ucap sala

i & uminya Adnan yang sudah membuk

nya mamah gw sembari bersala

u gimana kabarnya

ah baik" uj

sudah lama mengen

" ajak Abi Adnan kemudian kami pun mas

ni" tanya Kiai Sahlan y

arkan anak kami sekolah dip

yang satu ini" sembari menunjukan ke

isyah itu keponakan kami" u

oh dulu masih kecil Adnan selalu membujuk kamu untuk ke

z Adnan nanyain kab

kamu terus waktu kamu sudah ke

n kalo dia bandel omelin aja

masa sama ana

berat aja tuh sama adik say b

lawan gw semuanya hanya tertawa berbeda dengan Aisyah yang

kamar kamu nanti Syifa tidur ba

santren" Aisyah bernjak dari duduknya dan b

mencium tangan kedua orang tua gw kemudian pergi ke pesantren menuju kamar santri Wati sa

aikum" ucap

lam" jawab sala

bawa siapa cantik sekali" ta

ali dari lahir" sindir gw

Syifa" Aisyah memperkena

mengulurkan tangannya unt

gw menola

yah" sembari mengulurkan tan

imana" tanya gw yang me

karena disini hanya ada 2 kasur

gw ke dalam lemari mereka pun ikut membantu menila

iar say

kas

p gitu" tanya Tika yang melihat pak

s ke dalam koper gw tapi gw pindahin lagi a

ku pinjamkan baju saja

biasa sama pakaian sep

kok" balas Aisyah dengan tersenyum dan ke

karena anakmu tidak membutuhkan seorang ibu yang cantik. Akan tetapi m

jadilah seorang laki-laki yang baik pula. Karena sesung

adz

sih tertidur pulas teman-temannya sudah membangunkannya tapi tetap saja dia belum bangun dengan cara apa l

loh sholatnya" Aisyah menggunc

tau gak sih" sembari menut

a Ustadz Adnan nanti" bujuk Aisyah ma

usul" usir gw dengan kebohong

r nih fa"

n mau luh" gw menakuti mereka agar semua pada kabur

ke masjid yah oh iya mukenamu sudah ada dilemari kamu

akhirnya Syifa bisa main hp juga tanpa gangguan mereka ka

a Ig ustadz Adnan sampai-sampai dia tidak tau jika ada seseorang yang masuk ke kamar ini dia adalah peng

ial media gak akan ada" sembari mengambil hp mi

isini" gw seperti kepergok y

sholat kayra" t

datang bulan Abang usta

satu ini memanggilnya Abang ustadz apa dia tidak tau jika ustadz nya sudah me

stadz sendiri kenapa manggil saya kayra kenapa

oh iya Kamu gak sedang bulan kan jawab jujur saja memangnya ka

Jujur saya lagi nggak datang bulan u

endapatkan hukuman" tegas Adnan sembari memegang rotan yah dia setiap m

ukkan kepalanya dan Hugo karena melihat A

masjid datang lah ke rumah Kiai Sahlan hp mu saya sita assalamu'

sjid dulu aja deh dari pada kena hukuman lagi" gumam gw kemudian mengambil mukena di lemari dan berla

mu datang juga" kata Aisy

a hp gw disita tuh" uc

fa" tanya Tika yan

g Ustadz"

dz siapa fa

h ustadz Adnan itu loh" balas

k tau hehe" sem

mengerjakan sholat tahajud setelah itu mendengarkan ceramah dari

matullahi wabarakatuh"

matullahi wabarakatuh" j

bisa ceramah lagi dan disini saya ingin ceramah tentang

" balas gw dengan masih ke

ka sedangkan Aisyah ia hanya terdiam padahal dia s

ng gw suka sama dia tapi gw

cul -macam dugaan ya

n hati agar ragu itu hilang, dibarengi dengan kesabaran, kepastia

g menjadi ujung, sedang menungg

unggu kepastian dan pergi

kalau diawal namanya pendaftaran. Makanya sege

Naadhif

rumahnya dengan tidak mengenakan jilbab, atau bahkan memakai rok mini yang mengumba

kan sebuah dosa. Bahkan sebaliknya, terkadang orang yang menutup auratnya di anggap aneh, lucu dan asing. Inilah fakta yang aneh pada zaman sekarang. Kenapa b

ncoba membahas tentang kewajiban menutup aurat, batasan

AT DAN KEWAJIB

atau perempuan kepada orang lain. [Lihat al-Mausû’ah al Fiqhiyah al Kuwaitiyah, 31/44] Menutup

ائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الْإِرْ

lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allâh maha mengatahui apa yang mereka perbuat.” Katakanlah kepada wanita yang beriman, “Hendaklah merek

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka