icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

MENGEJAR MIMPI KE NEGERI SAKURA

Bab 3 Rindu Yang Membuncah

Jumlah Kata:1430    |    Dirilis Pada: 10/05/2022

ja belajar. Menatap buku diary yang

ya

gucap sosok laki-laki

diucapkan pada seseorang

akin bahwa dulu ia pernah bertemu dengan sosok seorang ayah. Mu

yang lentik membuka lemari pakaian untuk melipat ulang beberapa ba

tentang Kenji Hideaki. Diperkirakan fo

gat istimewa ini. Kata Ibu, benda ini h

intu kamar, ia bergegas merapikannya

sedan

g merapikan

. Terlihat sosok wanita berjilba

ggil berkali-kali a

bergegas mengikuti lan

mbal. Makan tanpa sambal seperti belum makan, katanya. Beberapa piring lauk

h. Dia bingung, dari mana harus memulai untuk mengutarakan nia

kan mendaft

baru akan menyuap nasi tiba-tiba t

berjalan mendekat, lalu dudu

t mendukung niat

Riana sadar, dirinya hanya seorang penjual warung nasi. Pendapatannya pu

n Abah tidak perlu khawatir. Rana a

kembal

t seleksi masuk Unive

uar negeri? di Indonesia jug

s pundak Rana. Abah masih diam dan

pergi ke J

memotong masuk topik pembicaraan sa

udah jelas-jelas menjajah Indonesia selama sek

ergetar penu

l itu? dulu, bapaknya ditembak mati di depan matanya sendiri. Ibunya dic

meminumnya. Setelah gelas kosong

pa-apa. Mereka mendorong tubuhnya yang kecil sampai jatuh terbentur tem

, tidak beran

Abah hampir saja ditembak mati oleh tentara Jepa

ka air matanya yang men

ingga gugur. Saat itu Abah sangat merasa bersala

ki-laki tua renta itu melepas kaca matanya lalu

nci setelah mend

anak perempuan. Berat bagi Ibu melep

ggam tangan Ibunya. Dia bertekad harus bisa meyakinkan

k Rana pergi ke Jepang untuk menuntut ilmu, berjihad d

keyakinan. Dia tidak menyerah

idak se

an tegas. Ana tertunduk, keningnya me

ukur. Buat apa jauh-jauh ke Jepang? Punya uang dari mana? Satu lagi, janga

apan tajam, kedua matanya seolah keluar. Jar

a mencoba kembali berargumen dengan suar

Lalu apa salah jika Rana ingin mencari Ayah? Sebenarnya ada

a tidak

a, dua buah sendok jatuh ke lantai. Kaki Rana melangkah mund

pa Abah bilang Ayah laki-laki berengsek seperti yang teman Rana kat

n lalu mendeka

rusaha menahan agar air matanya ti

engar lebih tenang. Laki-laki berumu

a apa-apa, dia memilih pergi dar

berapa coretan sebagai penanda usia anak-anak yang ada di Foto.

litnya putih, segurat senyuman membuat

ya

ja, Rana ingat bagaimana rasanya berada di pangkuan seoran

ak perempuan dan anak laki-laki.. Sebenarnya me

jahat seperti yang Kakek dan Stela katakan? Lalu kenapa selama ini Ibu bercer

a Rana bisa melanjutkan sekolah ke Negeri Sakura dan menca

ya, perawakannya, sifat

to berusia belasan tahun dit

ingin mengembalikan semangat yang mulai jatuh. Gadis itu m

ra tetap merindukan datangnya musim Semi. Seperti halnya hati, merindukan bahagia setel

pernah menyerah. Lakukan semua karena Alloh, Jadikan perjuangan dan pengorbanan sebagai salah sa

meja. Seketika ruangan gelap gulita. Tidak lama kemudian, lampu kembali menyala. Begitu berkali-kali. Gadis it

. Bisa jadi saat di meja makan tadi,

natap pintu kamar Abah yang sudah tertutup rapat. Dia mendekat, hatinya menyuruh agar meminta

erbuka, lampu kamar masih menyala. Ternyata Ibu sedang berdiri menghadap

emeluknya d

ana min

buh lalu menggengg

mu tidak s

ah buat i

u mulai jatuh, dia memeluk wa

gis karenamu, Ib

ana tidur bersamanya. Dia rindu dekapan erat wanita yang dulu selalu membacakan dongeng sebelum tidur d

deaki. Cerita yang sudah sekian kali dia dengar. Dia tidak sedikit pun merasa bos

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka